Internasional

Saham Boeing Anjlok 7,2% Akibat Perang Dagang China vs AS

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
04 April 2018 19:15
Boeing merupakan salah satu pabrikan pesawat terbesar di dunia, selain Airbus asal Prancis.
Foto: Reuters
London, CNBC Indonesia - Harga saham Boeing anjlok 7,2% dalam sesi perdagangan premarket, Rabu (4/4/2018), setelah China mengumumkan pesawat dari Amerika Serikat termasuk barang yang akan dikenakan bea masuk 25%.  

Menurut data dari Thomson Reuters, saham perusahaan pesawat asal AS tersebut terakhir kali diperdagangkan dengan harga US$ 307 (Rp 4,2 juta).

[Gambas:Video CNBC]

Nilai tersebut turun dari harga penutupan di hari Selasa (3/4/2018) yaitu US $330,8.
China mengumumkan serangkaian tarif pada barang impor utama AS ke Negara Tirai Bambu di hari yang sama.



Meskipun tanggal penerapannya belum diumumkan, China sudah mengungkapkan tarif tersebut akan diberlakukan untuk 106 produk impor AS dengan nilai $50 miliar (Rp 698 triliun) per tahun, termasuk kedelai, mobil, whisky dan pesawat.

Langkah tersebut meningkatkan kekhawatiran global akan terjadinya perang dagang antara kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan China berkata sudah mengajukan prosedur sengketa ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) terhadap investigasi 301 dari Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (4/4/2018), dilansir dari Reuters.

Investigasi 301 adalah laporan dugaan praktik perdagangan tidak adil China terhadap AS, di mana Negeri Paman Sam kemudian berencana membalas dengan mengenakan bea masuk terhadap produk-produk teknologi China.

Negara Tirai Bambu mengajukan prosedur tersebut di tengah memanasnya cekcok perdagangan antara kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.
(ray/ray) Next Article Searah Nih Ye... AS-China Telponan Bahas Tarif Perang Dagang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular