Internasional

Inisiator Merger Produsen Semen Ini Mundur dari LafargeHolcim

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 April 2018 17:11
Thomas Schmidheiny akan mengumumkan rencana mundurnya di RUPS pada Mei 2018.
Foto: Getty Images/CNBC International
Zurich, CNBC Indonesia - Thomas Schmidheiny pada hari Rabu (4/4/2018) mengatakan akan mundur dari jajaran manajemen LafargeHolcim. Pengunduran diri ini akan diumumkan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dilakukan pada Mei 2018.

Schmidheiny merupakan pemegang saham terbesar LafargeHolcim dengan kepemilikan 11,4% saham yang berhasil memaksakan merger dan menciptakan perusahaan produsen semen terbesar di dunia. Schmidheiny menyatakan ia akan mengundurkan diri dengan tidak lagi ikut mencalonkan diri dalam pemilihan dewan perusahaan. Namun, Schmidheiny tetap jadi pemegang saham.

Schmidheiny merupakan cicit dari Ernst Schmidheiny, salah satu pendiri dan pengusaha terkenal dari Swiss. Schmidheiny bergabung dengan perusahaan pada tahun 1970 dan menjadi kepala eksekutif dari 1978 hingga 2001.

Ia juga menjabat sebagai chairman sejak tahun 1984 sampai 2003 dan telah berperan penting dalam mege-merger antara Lafarge Perancis dan Holcim Swiss pada tahun 2015.

"Mr. Schmidheiny berusia 72 tahun dan akan memasuki usia 73 tahun pada Desember mendatang. Setelah 40 tahun menjabat di posisi penting, ia memutuskan untuk mundur karena merasa inilah waktu yang tepat, bukan karena ada alasan lain. Ia mempercayakan kepemimpinan pada Chief Executive Jan Jenisch dan dewan perusahaan, dan mendukung penuh strategi bisnis saat ini.  Kepergiannya tidak akan mengubah strategi apapun dalam perusahaan." ujar juru bicara LafargeHolcim.
 
Perusahaan mengatakan Schmidheiny tidak berencana menjual saham miliknya dan akan tetap menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan, tidak peduli 'apapun yang terjadi'.
 
Dilansir dari Reuters, LafargeHolcim juga mengabarkan Mantan Chairman dan Chief Executive Lafarge, Betrand Collomb, juga akan mengundurkan diri dari jajaran dewan bersamaan dengan Schmidheiny.

(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular