
Merger BNI Syariah dengan UUS BTN Kian Terbuka
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
27 March 2018 10:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank BUMN kian gencar mencari opsi untuk pengembangan anak usaha bank syariahnya. Salah satu rencana yang mulai mengerucut adalah merger antara BNI Syariah dan UUS milik PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Wakil Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Herry Sidharta mengungkapkan, dalam mengembangkan BNI Syariah, pihaknya sudah menginjeksi modal Rp 1 triliun. Namun sepertinya hal tersebut belum cukup untuk menghantarkan BNI Syariah ke BUKU III.
Oleh karena itu, pihaknya menjajaki opsi lain seperti merger atau akuisisi. Salah satu opsi merger yang bisa dilakukan BNI Syariah, menurut Herry adalah dengan perusahaan syariah bank BUMN yang lain seperti UUS milik PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
"Selama menjadikan lebih baik untuk BNI Syariah dan mendapat persetujuan dari pemegang saham Dwiwarna (pemerintah Indonesia). Why not...," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Senin malam (26/3/2018).
Masih terkait hal ini, Direktur BTN Mahelan Prabantarikso sebelumnya menjelaskan, untuk bisa mengembangkan BTN Syariah, pihaknya memang memiliki opsi penyatuan dengan bank syariah lain. Untuk opsi ini, menurut Mahelan erat kaitannya dengan holding jasa keuangan.
Pasalnya, bank syariah yang akan disatukan dengan BTN Syariah adalah anak usaha bank BUMN lain."Kalau misalkan di-merger, maka proses spin off bisa dipercepat,"ucap dia.
Adapun ank syariah yang berpotensi untuk disatukan dengan BTN Syariah, menurut dia bisa bank syariah mana saja. Namun, Mahelan menekankan bank syariah tersebut haruslah bank yang memiliki portofolio yang hampir mirip dengan BTN Syariah yang fokus di perumahan. "Barangkali lebih dekat dengan BNI Syariah, tapi belum fix," ujar dia belum lama ini.
Namun selain opsi tersebut, masih ada opsi lain yang bisa dilakukan untuk mengembangkan BTN Syariah. Opsi tersebut adalah dengan spin off pada 2020.
Menurut Mahelan, pihaknya akan meningkatkan aset dan permodalan BTN Syariah terlebih dahulu sebelum melakukan spin off. "Lagipula lebih baik dimatangkan terlebih dahulu dari sisi modal dan sumber daya manusia sebelum spin off," kata dia.
(roy/roy) Next Article Ini Dia Potensi BUMN Syariah Pelat Merah
Wakil Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Herry Sidharta mengungkapkan, dalam mengembangkan BNI Syariah, pihaknya sudah menginjeksi modal Rp 1 triliun. Namun sepertinya hal tersebut belum cukup untuk menghantarkan BNI Syariah ke BUKU III.
Masih terkait hal ini, Direktur BTN Mahelan Prabantarikso sebelumnya menjelaskan, untuk bisa mengembangkan BTN Syariah, pihaknya memang memiliki opsi penyatuan dengan bank syariah lain. Untuk opsi ini, menurut Mahelan erat kaitannya dengan holding jasa keuangan.
Pasalnya, bank syariah yang akan disatukan dengan BTN Syariah adalah anak usaha bank BUMN lain."Kalau misalkan di-merger, maka proses spin off bisa dipercepat,"ucap dia.
Adapun ank syariah yang berpotensi untuk disatukan dengan BTN Syariah, menurut dia bisa bank syariah mana saja. Namun, Mahelan menekankan bank syariah tersebut haruslah bank yang memiliki portofolio yang hampir mirip dengan BTN Syariah yang fokus di perumahan. "Barangkali lebih dekat dengan BNI Syariah, tapi belum fix," ujar dia belum lama ini.
Namun selain opsi tersebut, masih ada opsi lain yang bisa dilakukan untuk mengembangkan BTN Syariah. Opsi tersebut adalah dengan spin off pada 2020.
Menurut Mahelan, pihaknya akan meningkatkan aset dan permodalan BTN Syariah terlebih dahulu sebelum melakukan spin off. "Lagipula lebih baik dimatangkan terlebih dahulu dari sisi modal dan sumber daya manusia sebelum spin off," kata dia.
(roy/roy) Next Article Ini Dia Potensi BUMN Syariah Pelat Merah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular