
Pemerintah Resmikan 21 Pembangkit Listrik dan 12 Sumur Bor
Exist In Exist, CNBC Indonesia
24 March 2018 17:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah meresmikan 21 unit pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) dan 12 sumur bor air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dibangun dengan APBN 2016/2017 pada hari ini, Sabtu (24/3/2018).
Sebanyak 21 pembangkit listrik EBT dengan kapasitas total 1.516 kWp dan teraebar di lima kabupaten tersebut terdiri dari dua Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bandara (700 kWp), 16 PLTS terpusat (680 kWp), dan tiga pembangkit listrik tenaga mikro hidro (136 kW).
Sementara itu, 12 sumur bor air yang tersebar di delapan kabupaten memiliki kedalaman 125 meter dan debit air sekitar dua liter per detik sehingga dapat melayani hingga 2.800 jiwa per sumur.
Selain itu, dalam peresmian tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan juga membagikan 1.747 lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) untuk delapan desa di tiga kabupaten dengan pembiayaan APBN 2018.
"Penerima LTSHE di NTT tahun ini sebanyak 1.747 keluarga yang belum menikmati listrik. Kalau kurang, Kepala Dinas ajukan lagi tapi usulkan by name by address, jadi lebih cepat prosesnya. Ini gratis, dipasangkan gratis dan tidak perlu bayar iuran listrik," ungkapnya saat kunjungan kerja ke Desa Welai Timur, Kabupaten Alor, NTT seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (24/3/2018).
Jonan menjelaskan saat ini rasio elektrifikasi di NTT dinilai masih rendah atau di bawah 60%. Dia menargetkan pada akhir tahun 2019 rasio elektrifikasi di NTT bisa mencapai 99%.
"Tapi saya juga minta tolong, bapak Gubernur, Bupati, serta Aparat keamanan untuk juga membantu layanan (pengurusan perizinan) kelistrikan dan air supaya cepat. Kalau ada hambatan kecil-kecil bisa diselesaikan. Arahan bapak Presiden, adminstrasi prosedur itu dipersingkat supaya tidak ruwet, tidak panjang," tambah Jonan.
(dru) Next Article Menteri Jonan Bertemu Perwakilan Tesla Bahas Energi Baru
Sebanyak 21 pembangkit listrik EBT dengan kapasitas total 1.516 kWp dan teraebar di lima kabupaten tersebut terdiri dari dua Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bandara (700 kWp), 16 PLTS terpusat (680 kWp), dan tiga pembangkit listrik tenaga mikro hidro (136 kW).
Sementara itu, 12 sumur bor air yang tersebar di delapan kabupaten memiliki kedalaman 125 meter dan debit air sekitar dua liter per detik sehingga dapat melayani hingga 2.800 jiwa per sumur.
Selain itu, dalam peresmian tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan juga membagikan 1.747 lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) untuk delapan desa di tiga kabupaten dengan pembiayaan APBN 2018.
"Penerima LTSHE di NTT tahun ini sebanyak 1.747 keluarga yang belum menikmati listrik. Kalau kurang, Kepala Dinas ajukan lagi tapi usulkan by name by address, jadi lebih cepat prosesnya. Ini gratis, dipasangkan gratis dan tidak perlu bayar iuran listrik," ungkapnya saat kunjungan kerja ke Desa Welai Timur, Kabupaten Alor, NTT seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (24/3/2018).
Jonan menjelaskan saat ini rasio elektrifikasi di NTT dinilai masih rendah atau di bawah 60%. Dia menargetkan pada akhir tahun 2019 rasio elektrifikasi di NTT bisa mencapai 99%.
"Tapi saya juga minta tolong, bapak Gubernur, Bupati, serta Aparat keamanan untuk juga membantu layanan (pengurusan perizinan) kelistrikan dan air supaya cepat. Kalau ada hambatan kecil-kecil bisa diselesaikan. Arahan bapak Presiden, adminstrasi prosedur itu dipersingkat supaya tidak ruwet, tidak panjang," tambah Jonan.
(dru) Next Article Menteri Jonan Bertemu Perwakilan Tesla Bahas Energi Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular