Garam Minim, Industri Makanan dan Infus Hentikan Produksi

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 March 2018 14:32
Industri makanan dan minuman tumbuh 8%
Foto: CNBC Indonesia/ Donald
Alhasil, impor garam tahun ini disepakati sesuai dengan usulan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yaitu 3,7 juta ton. Sebelumnya, Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengusulkan impor garam industri tahun sejumlah 2,2 juta ton.

Achmad mengatakan perpindahan wewenang ini berdampak baik bagi industri.

"Sektor industri lebih tenang karena dia bisa merencanakan program dia setahun ini apa saja. Karena kontrak-kontrak di sektor industri ini kan jangka satu tahun, jadi kalau mereka nggak dapat bahan baku untuk tiga bulan ke depan, mereka sudah worry [cemas]," katanya.

Achmad mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah merekomendasikan impor garam industri sebanyak 670.000 ton untuk industri makanan, kertas dan farmasi. Hal itu didorong oleh peningkatan peningkatan kapasitas industri chlor alkali plant (CAP) yang naik mendekati dua kali lipat.

"Industri CAP kita naik hampir dua kali lipat, sehingga kebutuhan yang semula 1 juta [ton] meningkat jadi 1,3 juta ton. Kita punya industri kertas baru yaitu PT OKI [OKI Pulp and Paper Mills] yang butuh CAP, CAP-nya butuh garam sekitar 120 ribu ton," ungkapnya.

Selain itu, ia mengungkapkan, industri makanan dan minuman juga mengalami pertumbuhan 8% sehingga membutuhkan suplai garam yang lebih lagi.

Peningkatan pertumbuhan sektor-sektor industri tersebut membuatnya berharap konsumsi garam di tahun 2018 bisa meningkat. (roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular