
Internasional
Kisah Singkat Sang Jenius, Stephen Hawking
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
14 March 2018 14:49

Kejeniusan Hawking membuatnya tenar secara global dan dikenal sebagai komunikator cerdas berdedikasi untuk menyampaikan sains ke khalayak yang lebih luas.
Bukunya yang berjudul “A Brief History of Time” (Sejarah Singkat tentang Waktu) yang diterbitkan tahun 1998 berusaha untuk menjelaskan ke pembaca awam tentang teori dasar semesta dan menjadi buku terlaku internasional. Alhasil, ia pun mendapatkan sambutan meriah secara global.
Sambutan itu berlanjut saat ia menerbitkan buku berjudul “The Universe in a Nutshell” (Penjelasan Singkat tentang Semesta) di tahun 2001.
Pada tahun 2007, Hawking mempublikasikan sebuah buku anak-anak berjudul “George’s Secret Key to the Universe” (Kunci Rahasia George ke Semesta), bersama dengan putrinya yang bernama Lucy. Mereka berusaha menjelaskan tentang cara kerja tata surya, asteroid, gagasan kesukaannya tentang lubang hitam, dan benda langit lainnya.
Hawking juga terlibat dalam budaya pop dengan menjadi pemeran pembantu di film “Star Trek: The Next Generation” dan “The Simpsons”, sementara suaranya muncul di lagu-lagu band Pink Floyd.
Selain perdebatan ilmiah, Hawking juga terlibat dalam politik. Ia menyebut Donald Trump sebagai “demagog yang nampaknya ditarik ke faktor persekutuan terendah” sebelum ia terpilih sebagai presiden AS.
Hawking juga memperingatkan Inggris tentang meninggalkan Uni Eropa sebelum pemungutan suara Brexit di tahun 2016.
“Hilang sudah masa-masa ketika kita bisa berdiri sendiri melawan dunia.” (prm)
Bukunya yang berjudul “A Brief History of Time” (Sejarah Singkat tentang Waktu) yang diterbitkan tahun 1998 berusaha untuk menjelaskan ke pembaca awam tentang teori dasar semesta dan menjadi buku terlaku internasional. Alhasil, ia pun mendapatkan sambutan meriah secara global.
Sambutan itu berlanjut saat ia menerbitkan buku berjudul “The Universe in a Nutshell” (Penjelasan Singkat tentang Semesta) di tahun 2001.
Hawking juga terlibat dalam budaya pop dengan menjadi pemeran pembantu di film “Star Trek: The Next Generation” dan “The Simpsons”, sementara suaranya muncul di lagu-lagu band Pink Floyd.
Selain perdebatan ilmiah, Hawking juga terlibat dalam politik. Ia menyebut Donald Trump sebagai “demagog yang nampaknya ditarik ke faktor persekutuan terendah” sebelum ia terpilih sebagai presiden AS.
Hawking juga memperingatkan Inggris tentang meninggalkan Uni Eropa sebelum pemungutan suara Brexit di tahun 2016.
“Hilang sudah masa-masa ketika kita bisa berdiri sendiri melawan dunia.” (prm)
Next Page
Memanfaatkan Setiap Menit Sebaik-baiknya
Pages
Most Popular