
Internasional
Arab-Mesir Teken Pendanaan Proyek Mega-City Rp 137 T
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 March 2018 16:53

Kairo, CNBC Indonesia - Arab Saudi dan Mesir bersepakat membentuk pendanaan bersama senilai US$10 miliar (Rp 137,6 triliun) untuk mengembangkan proyek mega-city di area seluas lebih dari 1.000 km persegi di sebelah selatan Sinai, Mesir.
Kesepakatan tersebut dicapai hari Minggu (4/3/2018) ketika Putra Mahkota Arab Mohammed bin Salman bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bertemu di Kairo, Reuters melaporkan.
Kesepakatan itu diraih setelah Pangeran Mohammed yang menjabat sebagai pewaris tahta sejak tahun lalu melakukan perjalanan ke luar negeri untuk pertama kalinya. Ia dikenal dengan usahanya membasmi koruptor di kalangan kerajaan, pebisnis, dan elit politik, yang menyebabkan beberapa pangeran dan pengusaha terkemuka dipenjarakan.
Hubungan Mesir dan Arab Saudi semakin erat semenjak Sisi mengambil alih kekuasaan.
Salah seorang pejabat Arab mengatakan kepada Reuters, investasi bersama ini akan digunakan untuk mendanai proyek NEOM di wilayah Mesir. Program NEOM diperkenalkan oleh Pangeran Mohammed pada Oktober lalu sebagai bagian dari rencana untuk mendiversifikasi pendapatan negara eksportir minyak mentah terbesar di dunia itu.
Kesepakatan investasi yang baru ditandatangani itu mempererat hubungan strategis di antara negara terkaya dengan negara terpadat di Jazirah Arab ini.
Kairo mendukung Riyadh dalam perang di Yaman melawan Pemberontak Houthi yang didukung Iran, dan tahun lalu juga bergabung dengan boikot yang dipimpin Arab di negara Teluk Qatar, di mana Kairo setuju untuk menyerahkan dua pulau Laut Merah ke Arab meski mendapat kritik luas di dalam negeri.
Dilansir dari CNBC International, Pangeran Saudi akan berangkat ke Inggris pada tanggal 7 Maret mendatang, setelah kunjungan tiga hari ke Kairo, dan kemudian bulan depan akan ke Amerika Serikat, sekutu terdekat Riyadh.
(prm) Next Article Nasib Tragis Ali Zaki, Penemu Virus Corona yang Dipecat!
Kesepakatan tersebut dicapai hari Minggu (4/3/2018) ketika Putra Mahkota Arab Mohammed bin Salman bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bertemu di Kairo, Reuters melaporkan.
Kesepakatan itu diraih setelah Pangeran Mohammed yang menjabat sebagai pewaris tahta sejak tahun lalu melakukan perjalanan ke luar negeri untuk pertama kalinya. Ia dikenal dengan usahanya membasmi koruptor di kalangan kerajaan, pebisnis, dan elit politik, yang menyebabkan beberapa pangeran dan pengusaha terkemuka dipenjarakan.
Salah seorang pejabat Arab mengatakan kepada Reuters, investasi bersama ini akan digunakan untuk mendanai proyek NEOM di wilayah Mesir. Program NEOM diperkenalkan oleh Pangeran Mohammed pada Oktober lalu sebagai bagian dari rencana untuk mendiversifikasi pendapatan negara eksportir minyak mentah terbesar di dunia itu.
Kesepakatan investasi yang baru ditandatangani itu mempererat hubungan strategis di antara negara terkaya dengan negara terpadat di Jazirah Arab ini.
Kairo mendukung Riyadh dalam perang di Yaman melawan Pemberontak Houthi yang didukung Iran, dan tahun lalu juga bergabung dengan boikot yang dipimpin Arab di negara Teluk Qatar, di mana Kairo setuju untuk menyerahkan dua pulau Laut Merah ke Arab meski mendapat kritik luas di dalam negeri.
Dilansir dari CNBC International, Pangeran Saudi akan berangkat ke Inggris pada tanggal 7 Maret mendatang, setelah kunjungan tiga hari ke Kairo, dan kemudian bulan depan akan ke Amerika Serikat, sekutu terdekat Riyadh.
(prm) Next Article Nasib Tragis Ali Zaki, Penemu Virus Corona yang Dipecat!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular