Internasional

Korut Ancam 'Lawan' Latihan Militer AS dan Korsel

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
04 March 2018 13:02
Korea Utara akan melawan latihan militer AS dan Korea Selatan yang direncanakan akan berlangsung awal April.
Foto: Reuters
Seoul, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) mengancam akan melawan Amerika Serikat (AS) jika negara itu melakukan latihan militer gabungan dengan Korea Selatan (Korsel). Korut juga mengatakan pihaknya tidak akan meminta untuk berdiskusi dengan Washington.

AS direncanakan untuk memulai latihan gabungan pada awal April, kata penasehat keamanan presidensial Korsel pekan ini menurut kantor berita Yonhap. Latihan gabungan tersebut akan menjadi seri terbaru dari latihan yang seringkali dianggap ancaman oleh Korut.

"Jika AS pada akhirnya mengadakan latihan militer gabungan saat masih menerapkan sanksi pada DPRK [Democratic People's Republic of Korea/Republik Demokrasi Rakyat Korea Utara], maka DPRK akan melawan AS dengan moda counteraction [penentangan] sendiri. AS akan dibuat bertanggung jawab sepenuhnya dari konsekuensi ini," kata kantor berita resmi Korut, KCNA, lewat sebuah pernyataan hari Sabtu (3/3/2018), seperti dilansir dari Reuters.

KCNA juga mengatakan latihan tersebut akan merugikan usaha rekonsiliasi di Semenanjung Korea.

Pada tanggal 23 Februari, AS mengumumkan paket sanksi terbesar untuk menekan Korut agar menghentikan program nuklir dan misilnya.

Presiden AS Donald Trump memperingatkan akan adanya "fase kedua" yang bisa "sangat, sangat merugikan dunia" jika langkah-langkah tersebut tidak membuahkan hasil.

Korut mengecam sanksi sepihak Trump terhadapnya, tetapi mengatakan bahwa negara itu terbuka untuk berdiskusi dengan AS ketika pejabat senior Korut mengunjungi Korsel untuk Olimpiade bulan lalu.

Gedung Putih juga mengatakan diskusi apapun dengan Korut harus mengarah pada penghentian program nuklir.


Korut menegaskan kembali pada hari Sabtu bahwa pihaknya bersedia berdiskusi dengan AS, tetapi tidak akan mematuhi prasyarat apapun.

"Kami tidak akan memohon untuk berdialog atau menghindari opsi militer yang diklaim oleh AS," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korut yang dikutip oleh KCNA.

"Apakah perdamaian di Semenanjung Korea yang didambakan negara kami dan semua negara terjadi atau situasi yang tidak diinginkan semua pihak terbangun di dalam siklus konfrontasi yang kejam, sepenuhnya tergantung pada sikap AS," kata juru bicara tersebut.

Korsel berencana mengirimkan utusan khusus ke Korut untuk menanggapi undangan dari Presiden Korut Kim Jong Un, kata Presiden Korsel Moon Jae-in kepada Trump lewat telepon hari Kamis (1/3/2018).

Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang bulan lalu memberikat dorongan interaksi terbaru antara kedua negara Korea tersebut, setelah ketegangan meningkat akibat program misil nuklir Korut.
(prm) Next Article 4 Kali Tembakkan Rudal, Korut Ngajak Perang AS & Korsel?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular