
Internasional
Korea Utara Batalkan Rencana Pertemuan dengan Wapres AS
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 February 2018 12:06

Washington, CNBC Indonesia – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence dijadwalkan bertemu dengan pejabat Korea Utara, termasuk saudara perempuan Presiden Kim Jong Un, saat berada di Korea Selatan untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin bulan ini. Namun, Korea Utara membatalkannya di saat-saat terakhir.
“Korea Utara menggantungkan rencana pertemuan dan berharap Wapres melunak,” kata staf Pence, Nick Ayers, dalam sebuah pernyataan resmi hari Selasa (20/2/2018), dilansir dari Reuters. Ia menambahkan Pence bahkan telah memberikan panggung bagi propaganda Korea Utara selama perhelatan Olimpiade di Pyeongchang, Korea Selatan.
Namun, setelah Pence mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Korea Utara dan mengumumkan rencana penerapan sanksi ekonomi baru, pejabat Korea Utara membatalkan pertemuan. Ayers bahkan menduga negara komunis itu sebenarnya tidak berniat untuk bertemu dengan AS.
Sebelumnya, Pence dijadwalkan bertemu saudara perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Yo Jong, dan pejabat negara lainnya, Kim Yong Nam, tanggal 10 Februari. Namun, mereka membatalkan pertemuan dua jam sebelum waktu yang dijadwalkan, kata seorang pejabat AS.
Jika terwujud, pertemuan tersebut merupakan pertemuan pertama antara pejabat senior kedua negara, yang sedang bersiteru mengenai masalah pengembangan senjata nuklir yang disebut-sebut mampu menghancurkan Amerika Serikat.
Pence sebelumnya mengritik ambisi nuklir Pyongyang dan mengumumkan sanksi paling keras dan agresif terhadap Korea Utara sambil memperkuat hubungannya dengan Jepang dan Korea Selatan.
Sejak akhir November, Korea Utara telah menahan diri untuk tidak melakukan uji coba senjata rudal balistik antarbenua terbesarnya.
Ayers, juga mewakili Pence, mengatakan Presiden AS Donald Trump telah setuju untuk mengadakan pertemuan apabila Korea Utara mengundang negaranya, dan tidak akan menarik atau mengubah sanksi sampai kedua negara mencapai kesepakatan untuk melakukan denuklirisasi.
(prm) Next Article Trump Batalkan Pertemuan dengan Kim Jong Un
“Korea Utara menggantungkan rencana pertemuan dan berharap Wapres melunak,” kata staf Pence, Nick Ayers, dalam sebuah pernyataan resmi hari Selasa (20/2/2018), dilansir dari Reuters. Ia menambahkan Pence bahkan telah memberikan panggung bagi propaganda Korea Utara selama perhelatan Olimpiade di Pyeongchang, Korea Selatan.
Namun, setelah Pence mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Korea Utara dan mengumumkan rencana penerapan sanksi ekonomi baru, pejabat Korea Utara membatalkan pertemuan. Ayers bahkan menduga negara komunis itu sebenarnya tidak berniat untuk bertemu dengan AS.
Jika terwujud, pertemuan tersebut merupakan pertemuan pertama antara pejabat senior kedua negara, yang sedang bersiteru mengenai masalah pengembangan senjata nuklir yang disebut-sebut mampu menghancurkan Amerika Serikat.
Pence sebelumnya mengritik ambisi nuklir Pyongyang dan mengumumkan sanksi paling keras dan agresif terhadap Korea Utara sambil memperkuat hubungannya dengan Jepang dan Korea Selatan.
Sejak akhir November, Korea Utara telah menahan diri untuk tidak melakukan uji coba senjata rudal balistik antarbenua terbesarnya.
Ayers, juga mewakili Pence, mengatakan Presiden AS Donald Trump telah setuju untuk mengadakan pertemuan apabila Korea Utara mengundang negaranya, dan tidak akan menarik atau mengubah sanksi sampai kedua negara mencapai kesepakatan untuk melakukan denuklirisasi.
(prm) Next Article Trump Batalkan Pertemuan dengan Kim Jong Un
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular