
Harga Avtur Melonjak, AirAsia Minta Batasan Tarif Dihapus
Exist In Exist, CNBC Indonesia
24 February 2018 16:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga avtur meningkat dalam enam bulan terakhir dan membuat PT Garuda Indonesia Tbk sudah menaikkan harga tiket di beberapa rute penerbangan.
Kenaikan harga bahan bakar pesawat ini juga sudah dirasakan berat oleh PT AirAsia Indonesia Tbk, maskapai yang melayani penerbangan berbiaya hemat.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan komponen bahan bakar bagi perusahaan mencapai 35% hingga 40% dari total biaya operasional.
"Kalaupun tinggi, airlines tetap akan beroperasi. Harga tiket tentunya juga akan menjadi lebih mahal bagi penumpang," jelasnya ketika dihubungi Jumat malam (23/2/2018).
Dia menuturkan harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini sekitar Rp 7.580/liter dinilai cukup tinggi.
Dendy juga mengungkapkan AirAsia Indonesia tidak menyetujui adanya pembatasan tarif batas bawah atau batas atas.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengatakan sebaiknya pada awal tahun ini sudah dilakukan revisi tarif batas bawah.
"Sebetulnya kan tahun lalu sudah didiskusikan beberapa opsi. Paling penting adalah merefleksikan perubahan dari cost seperti avtur itu. Jadi, kalau misalnya [tarif batas bawah] dinaikkan berapa, ya kira-kira segitu. Kalau ditanya masing-masing airlines pasti berbeda-beda [keinginan]," ujarnya.
(ray/ray) Next Article Bos Garuda: Sampai Hari Ini Kita Terbangi Rute Internasional!
Kenaikan harga bahan bakar pesawat ini juga sudah dirasakan berat oleh PT AirAsia Indonesia Tbk, maskapai yang melayani penerbangan berbiaya hemat.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan komponen bahan bakar bagi perusahaan mencapai 35% hingga 40% dari total biaya operasional.
Dia menuturkan harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini sekitar Rp 7.580/liter dinilai cukup tinggi.
Dendy juga mengungkapkan AirAsia Indonesia tidak menyetujui adanya pembatasan tarif batas bawah atau batas atas.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengatakan sebaiknya pada awal tahun ini sudah dilakukan revisi tarif batas bawah.
"Sebetulnya kan tahun lalu sudah didiskusikan beberapa opsi. Paling penting adalah merefleksikan perubahan dari cost seperti avtur itu. Jadi, kalau misalnya [tarif batas bawah] dinaikkan berapa, ya kira-kira segitu. Kalau ditanya masing-masing airlines pasti berbeda-beda [keinginan]," ujarnya.
(ray/ray) Next Article Bos Garuda: Sampai Hari Ini Kita Terbangi Rute Internasional!
Most Popular