Bos Garuda: Orang Ingin Terbang Tapi Mayoritas Pilih Menunda!

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerapan protokol kesehatan di pesawat rupanya tak bikin nyaman bagi sebagian penumpang pesawat terbang. Ada banyak orang menunda penerbangan, sebab ingin terbang seperti sebelum pandemi Covid-19 tanpa protokol kesehatan.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra, buka suara mengenai hal ini. Ia mengaku punya hasil riset secara internal mengenai penumpangnya.

"Memang kami menemukan bahwa sebenarnya keinginan orang terbang itu ada, tetapi mayoritas mereka melakukan inisiatif penundaan," kata Irfan dalam Indonesia Industry Outlook yang berlangsung virtual, Jumat (6/11/20).

Pilihan Redaksi BI Beri Ruang Penguatan, Awas Dolar.....Rupiah Siap Ngamuk! Pukul 14.00 WIB: Rupiah Masih Perkasa di Bawah Rp 14.200/US$

Irfan bilang, kebanyakan calon penumpang menunda perjalanan demi menunggu situasi makin membaik. Ia mengatakan bahwa calon penumpang punya definisi tersendiri mengenai kondisi yang makin membaik.

"Artinya mereka berharap kemudian terbang itu bisa seperti zaman dulu lagi sebelum Covid-19, di mana tanpa ada protokol kesehatan baru. Nah hari ini memang kita menerapkan beberapa protokol kesehatan termasuk di dalamnya distancing di dalam pesawat," imbuhnya.

Ia menegaskan bahwa Garuda juga punya kepentingan dalam menerapkan protokol kesehatan. Penting maskapai seperti Garuda, untuk memastikan bahwa kepercayaan diri penumpang meningkat dan kembali kepada posisi sebelumnya.

"Jadi kalau mau dikatakan setuju atau tidak setuju ini adalah fakta yang terjadi dan kita temukan. Dan kami menikmati pertumbuhan dan peningkatan jumlah penumpang. Karena apa, karena memang kami berhasil meyakinkan terbang bersama Garuda itu aman dari penyebaran virus dan tetap memastikan kenyamanan dalam pesawat," ucapnya.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin adalah Kunci, Bos Garuda Yakin Penerbangan Pulih 2021