
Harga Avtur Melonjak, Garuda Naikkan Tiket Penerbangan
Exist In Exist, CNBC Indonesia
24 February 2018 13:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga avtur dunia pada Juli 2017 - Januari 2018 meningkat cukup signifikan hingga 37,90% dan membuat biaya operasional maskapai meningkat.
Tidak ada jalan lain, maskapai memilih menaikkan tiket penerbangan untuk menutupi biaya operasional.
Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Helmi Imam Satriyono mengatakan pihaknya telah menaikkan tiket di sejumlah rute penerbangan kurang dari 10%.
"[Kenaikan harga tiket] mungkin kira-kira sudah pasti kurang dari 10% pada beberapa rute. Tetapi secara overall mungkin hanya sekitar 2%-3%, kecil sekali," jelasnya ketika dihubungi Jumat malam (23/2/2018).
Namun demikian, dia mengatakan maskapai juga tidak mudah memutuskan besaran kenaikan tiket karena harus mempertimbangkan juga persaingan dengan maskapai lain, dalam artian apabila kenaikan terlalu tinggi maka pelanggan dapat beralih ke maskapai yang menawarkan harga lebih murah.
Adapun guna menciptakan adanya level persaingan yang sama, Hemi mengatakan saat ini maskapai tengah mengajukan adanya revisi tarif batas atas dan bawah mengingat juga harga avtur yang sudah naik.
Menurutnya, akan lebih bagus apabila pemerintah segera melakukan penyesuaian terhadap tarif batas bawah.
"Sebetulnya kan tahun lalu sudah didiskusikan beberapa opsi. Paling penting adalah merefleksikan perubahan dari cost seperti avtur itu. Jadi, kalau misalnya [tarif batas bawah] dinaikkan berapa, ya kira-kira segitu. Kalau ditanya masing-masing airlines pasti berbeda-beda [keinginan]," ujarnya.
Garuda, lanjutnya, mengharapkan awal tahun ini sudah ada revisi tarif batas bawah namun hal itu diakuinya memang kewenangan pemerintah yang memiliki sejumlah pertimbangan.
Ketentuan tarif batas atas dan bawah diatur oleh Kementerian Perhubungan, yang ditetapkan berdasarkan rute. Seluruh tiket penerbangan kelas ekonomi yang dijual oleh maskapai nasional untuk rute domestik harus berkisar di antara tarif batas atas dan batas bawah.
(ray/ray) Next Article Harga Avtur Naik Cukup Signifikan Dalam 6 Bulan Terakhir
Tidak ada jalan lain, maskapai memilih menaikkan tiket penerbangan untuk menutupi biaya operasional.
Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Helmi Imam Satriyono mengatakan pihaknya telah menaikkan tiket di sejumlah rute penerbangan kurang dari 10%.
Namun demikian, dia mengatakan maskapai juga tidak mudah memutuskan besaran kenaikan tiket karena harus mempertimbangkan juga persaingan dengan maskapai lain, dalam artian apabila kenaikan terlalu tinggi maka pelanggan dapat beralih ke maskapai yang menawarkan harga lebih murah.
Adapun guna menciptakan adanya level persaingan yang sama, Hemi mengatakan saat ini maskapai tengah mengajukan adanya revisi tarif batas atas dan bawah mengingat juga harga avtur yang sudah naik.
Menurutnya, akan lebih bagus apabila pemerintah segera melakukan penyesuaian terhadap tarif batas bawah.
"Sebetulnya kan tahun lalu sudah didiskusikan beberapa opsi. Paling penting adalah merefleksikan perubahan dari cost seperti avtur itu. Jadi, kalau misalnya [tarif batas bawah] dinaikkan berapa, ya kira-kira segitu. Kalau ditanya masing-masing airlines pasti berbeda-beda [keinginan]," ujarnya.
Garuda, lanjutnya, mengharapkan awal tahun ini sudah ada revisi tarif batas bawah namun hal itu diakuinya memang kewenangan pemerintah yang memiliki sejumlah pertimbangan.
Ketentuan tarif batas atas dan bawah diatur oleh Kementerian Perhubungan, yang ditetapkan berdasarkan rute. Seluruh tiket penerbangan kelas ekonomi yang dijual oleh maskapai nasional untuk rute domestik harus berkisar di antara tarif batas atas dan batas bawah.
(ray/ray) Next Article Harga Avtur Naik Cukup Signifikan Dalam 6 Bulan Terakhir
Most Popular