Danareksa dan AP II Tertarik Serap RDPT Kertajati Rp 500 M

Exist In Exist, CNBC Indonesia
20 February 2018 18:40
Danareksa dan AP II tertarik RDPT Bandara Kertajati.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah mendorong pendanaan proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) sekitar Rp 500 miliar atau setara 18% kepemilikan saham. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan saat ini beberapa perusahaan yang tertarik ikut serta dalam RDPT ini adalah Danareksa, Angkasa Pura II (AP II), dan perusahaan asuransi dari luar negeri. 

"RDPT kami dorong masuk 18% sehingga kira-kira hampir Rp 500 miliar. Yang tertarik tadi ada danareksa dan AP II sendiri. Mulai buka tawarannya nanti minggu depan. Asing juga ada insurance dari luar," ujarnya di Kemenko Kemaritiman, Selasa (20/02/2018). 

Selain kepemilikan saham oleh RDPT, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjelaskan saat ini kepemilikan saham BIJB atau juga dikenal dengan Bandara Kertajati itu terdiri dari 60% oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan inbreng tanah, 20% oleh AP II, dan 2% oleh koperasi PNS dan jasa sarana. 

"Tapi masih bisa dikuasai selain Pemprov Jabar di angka 49%. Dananya sudah mulai masuk, kalau perbankan syariah sudah mulai masuk di angka Rp 900 miliar. Kemudian RDPT dan AP II juga segera masuk Maret akhir. Kalau dari koperasi yang 2% sudah masuk," jelas Ahmad. 

Dia optimistis masuknya dana dari berbagai sumber ini dapat mempercepat  pembangunan BIJB yang ditargetkan dapat selesai pada tahun ini bersamaan dengan pemberangkatan jemaah haji. 

"Operasinya soft launching 1 Mei nanti, kemudian grand launchingnya Juni, berangkat haji itu kloter pertama 15 juli," kata dia. 

Meskipun demikian, Ahmad mengaku terdapat beberapa pekerjaan yang masih harus diselesaikan, antara lain perpanjangan landasan pacu (runway) dari 2.500 meter menjadi 3.500 meter, penyelesaian terminal, dan akses menuju bandara. 

"Nanti runway akan ditambah 500 meter oleh AP II itu nilainya Rp 350 miliar mulai tender minggu depan saya dengar. Jadi pembiayaan sisi udara itu kemarin Rp 875 miliar ditambah Rp 350 miliar dan Airnav untuk navigasi sekita Rp 1 triliun. Kalau sisi darat itu Rp 2,6 triliun. Terus beli lahannya, Pemprov sudah Rp 1,2 triliun untuk 1000 Ha lebih," jelasnya.
(ray/ray) Next Article Tahun ini, 39.000 Jemaah Haji Diharapkan Berangkat dari BIJB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular