
Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai Rp 81 Triliun
Exist in Exist, CNBC Indonesia
20 February 2018 14:22

Jakarta, CNBC Indonesia- Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) mencatat biaya total proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai US$ 6,017 miliar atau setara Rp 81,23 triliun. Angka ini sedikit meningkat dari total biaya yang diketahui sebelumnya yaitu US$ 5,99 miliar atau setara Rp 80,86 triliun.
Chairman Perusahaan konsorsium pelat merah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) Sahala Lumban Gaol mengatakan biaya total ini sudah termasuk dengan biaya asuransi proyek dan ebt service reserve account (DSRA) yang harus ditanggung PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
"Sebenarnya memang dari awal total semua itu US$ 6,017 miliar. Kalau yang US$ 5,99 miliar itu belum termasuk asuransi dan yang lainnya," kata Sahala di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (20/02/2018).
Dari total biaya tersebut, 75% akan dipenuhi melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB) dan 25% akan dipenuhi dari ekuitas pemegang saham yaitu 40% konsorsium peursahaan China dan 60% PSBI.
Sahala menjelaskan pemegang saham sampai saat ini sudah mengucurkan biaya sekitar Rp 4 triliun untuk konstruksi proyek yang sudah mencapai 10%. "Equity partisipationnya itu kalau saya tidak salah sudah sekitarRp 4 triliun. Kan da 25% dari project cost itu adalah equity partisipation sekitar Rp 20 triliun," kata Dia.
Dia mengatakan pihaknya akan terus berupaya menyelesaikan persyaratan yang harus dipenuhi seperti masalah pembebasan lahan agar pinjaman dari CDB senilai US$ 500 juta dapat dicairkan pada Maret 2018.
"Ya itu tentu jadi target kita semuanya. Target kami nanti April sampai Jawa Barat sudah 100% bebas tanahnya. Kalau sekarang kami sudah menyerahkan ke kontraktor 55 km dari 142 km. Jadi kontraktor sudah mulai kerja semua," jelasnya.
Sesuai dengan target Menteri BUMN, pihaknya juga yakin proyek ini dapat selesai pada 2020. "Pasti. Kontraktor sangat yakin selesai. Target bu menteri itu target kami juga," kata Dia.
(gus/gus) Next Article Berat Pakai APBN, KA Cepat Jakarta-Semarang Utang ke Jepang?
Chairman Perusahaan konsorsium pelat merah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) Sahala Lumban Gaol mengatakan biaya total ini sudah termasuk dengan biaya asuransi proyek dan ebt service reserve account (DSRA) yang harus ditanggung PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
"Sebenarnya memang dari awal total semua itu US$ 6,017 miliar. Kalau yang US$ 5,99 miliar itu belum termasuk asuransi dan yang lainnya," kata Sahala di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (20/02/2018).
Sahala menjelaskan pemegang saham sampai saat ini sudah mengucurkan biaya sekitar Rp 4 triliun untuk konstruksi proyek yang sudah mencapai 10%. "Equity partisipationnya itu kalau saya tidak salah sudah sekitarRp 4 triliun. Kan da 25% dari project cost itu adalah equity partisipation sekitar Rp 20 triliun," kata Dia.
Dia mengatakan pihaknya akan terus berupaya menyelesaikan persyaratan yang harus dipenuhi seperti masalah pembebasan lahan agar pinjaman dari CDB senilai US$ 500 juta dapat dicairkan pada Maret 2018.
"Ya itu tentu jadi target kita semuanya. Target kami nanti April sampai Jawa Barat sudah 100% bebas tanahnya. Kalau sekarang kami sudah menyerahkan ke kontraktor 55 km dari 142 km. Jadi kontraktor sudah mulai kerja semua," jelasnya.
Sesuai dengan target Menteri BUMN, pihaknya juga yakin proyek ini dapat selesai pada 2020. "Pasti. Kontraktor sangat yakin selesai. Target bu menteri itu target kami juga," kata Dia.
(gus/gus) Next Article Berat Pakai APBN, KA Cepat Jakarta-Semarang Utang ke Jepang?
Tags
Related Articles
Recommendation


Bangga! Sekjen PBB Tunjuk Pemuda RI Ini Jadi Penasehatnya

Terbaru, Limit Transfer Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN per Agustus 2025

Gempa Besar Tsunami di RI Hanya Tunggu Waktu, BRIN Tunjuk Wilayah Ini

Kiamat HP Segera Tiba, Penggantinya Sudah Ramai Bermunculan

Meresahkan Bertahun-tahun, 100 Bandit Dibom Militer Pakai Jet Tempur

Bos Raksasa Teknologi China Dihukum Mati Usai Perusahaan Bangkrut

Gempa Luar Biasa Hantam Jawa, Ribuan Tewas-Candi Runtuh Seketika

Dokter Ahli Ungkap Kebiasaan Pagi yang Merusak Jantung
Most Popular