
RI Kaji Impor Daging Sapi
Produsen Makanan: Kebutuhan Industri 70.000 Ton Daging Sapi
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
19 February 2018 15:38

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perdagangan tengah mengkaji volume dan periode impor daging sapi. Produsen makanan menilai langkah tersebut tepat karena pada awal tahun ini suplai dinilai sudah kurang sehingga membuat harga cukup mahal.
(ray/ray) Next Article Potret Program Swasembada Daging Jokowi di Mata Pengusaha
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan kebutuhan industri pada tahun ini mencapai 70.000 ton daging sapi untuk makanan kaleng seperti kornet, sosis dan bakso.
Dia menuturkan pihaknya juga membahas terkait kebutuhan daging sapi dengan Kementerian Pertanian selaku regulator peternakan sapi di Indonesia.
"Ya betul, memang karena kurang suplai. Kalau untuk kebutuhan konsumsi sendiri biasanya kita membicarakan dengan Kementerian Pertanian," ujar Adhi dalam pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Senin (19/2/2018).
Seperti diketahui, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan sudah ada permintaan impor daging sapi.
Namun, jelasnya perizinan itu masih di bahas karena impor daging sapi hanya boleh dilakukan oleh Bulog sesuai dengan amanat undang-undang.
Adapun ketika dihubungi, Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan pihaknya belum menerima informasi terkait rencana impor daging sapi tersebut.
Dia menuturkan pihaknya juga membahas terkait kebutuhan daging sapi dengan Kementerian Pertanian selaku regulator peternakan sapi di Indonesia.
Seperti diketahui, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan sudah ada permintaan impor daging sapi.
Namun, jelasnya perizinan itu masih di bahas karena impor daging sapi hanya boleh dilakukan oleh Bulog sesuai dengan amanat undang-undang.
Adapun ketika dihubungi, Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan pihaknya belum menerima informasi terkait rencana impor daging sapi tersebut.
(ray/ray) Next Article Potret Program Swasembada Daging Jokowi di Mata Pengusaha
Most Popular