Potret Program Swasembada Daging Jokowi di Mata Pengusaha

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 September 2019 17:04
Program swasembada daging di mata pedagang, apa tanggapannya?
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Asosiasi Perdagangan Daging Indonesia (APDI) Asnawi buka-bukaan mengenai potret industri daging nasional. Di periode pertama Presiden Jokowi, dia menilai industri daging skala nasional sangat menggairahkan.

Jumlah peternak rakyat di tahun 2019 yang mencapai lebih dari 5 juta peternak disebut sebagai bukti keberhasilan pada tataran hulu. Kendati demikian, pada tataran pasca-produksi menurutnya sumbangsih peternak rakyat terhadap kebutuhan daging nasional baru mencapai 45-50%.

"Dengan adanya intervensi pemerintah, melihat dari potensi peternak yang begitu besar, maka pemerintah dalam mengambil suatu kebijakan memberikan program upsus siwab yaitu di mana upaya khusus sapi indukan wajib bunting," ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan CNBC Indonesia, Rabu (18/9)



Setiap peternak lokal yang memiliki sapi betina produktif, dia bilang wajib menjalani inseminasi buatan (IB). Saat ini, telah muncul tingkat keberhasilan di sektor hulu, yakni di tingkat peternak itu mencapai 30% dari jumlah hasil IB yang dilakukan pada tahun 2017-2018.

"Di mana dalam posisi IB ini baru dilakukan dengan Permentan nomor 48 tahun 2016, tapi action plan dalam pelaksanaannya itu 2017-2018, sebagai hasil yang dicapai itu sudah mencapai 2,3 juta ekor angka kelahiran. Nah, untuk target mencapai 2019 di posisi 3,5 juta ekor," tandasnya.

Ia menilai, pemerintah sangat serius meningkatkan produksi daging lokal. Dia pun menyampaikan apresiasi kepada Jokowi dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

"Ini menunjukkan hasil yang sangat signifikan yang berdampak terhadap pertumbuhan populasi itu sendiri. Sehingga yang tadinya kebutuhan daging kita secara nasional hanya mencapai pasokan dari dalam negeri, hasil dari peternakan rakyat yang ada itu hanya sekitar 40- 50% sudah mencapai 61%," urainya.



Di periode kedua Jokowi, dia berharap tingkat intensitas program yang sudah berjalan lebih digencarkan. Selain itu, dia merekomendasikan agar pemerintah daerah lebih dilibatkan.

"Untuk bisa mengarahkan peternak itu jauh lebih punya harapan yang lebih besar terkait dengan daya saing adanya impor daging dari luar," bebernya.
(hoi/hoi) Next Article Siap-Siap! Daging Sapi Impor Brasil akan Masuk DKI Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular