Kenya Tawarkan Daging dan Sapi ke RI, Terima Gak Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Kenya secara buka-bukaan menawarkan produk daging sapi dan sapi hidup ke Indonesia. Kenya melihat kebutuhan daging sapi di Indonesia cukup besar.
Hal ini diungkapkan Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi usai kunjungan kenegaraan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ke Afrika. Kenya adalah salah satu negara yang dikunjungi rombongan Luhut.
"Kenya menawarkan ekspor daging dan sapi ke Indonesia, dimana produk daging dan sapi dari Kenya sudah diekspor ke negara timur tengah," ungkap Jodi seperti dikutip, Jumat (27/1/2023).
Dalam kunjungan ke Kenya, Luhut bertemu langsung Presiden Kenya Willam Ruto. Menurut Jodi tawaran Kenya sangat bagus mengingat kebutuhan daging sapi Indonesia sangat besar. Indonesia selama ini bergantung impor daging dan sapi hidup dari Australia dan India. Kenya bisa menjadi alternatif!
"Hal ini bisa menjadi alternatif suplai dari Australia dan India yang selama ini menjadi pemasok utama daging dari Indonesia," sebutnya.
![]() Volunteers struggle to control a cow during a ritual sacrifice for the Eid al-Adha festival in Jakarta, Indonesia, July 10, 2022. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana |
Selain menawarkan daging dan sapi hidup, ada berbagai tawaran Kenya kepada Indonesia. Misalnya perluasan pasar ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Kenya melalui kerjasama investasi processing facilities dan ekspor produk jadi seperti minyak goreng. Hal ini menarik mengingat Kenya memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan negara Afrika lainnya (total pasar 300 juta orang).
"Maka Kenya juga bisa menjadi hub untuk ekspor produk unggulan Indonesia ke negara Afrika lainnya. Hal ini didukung juga dengan kondisi keamanan dan situasi politik yang stabil di Kenya. Kenya sudah setuju memberikan bea masuk 0% untuk produk turunan kelapa sawit dari Indonesia (tarif awal 35%)," sebutnya.
Kenya juga menawarkan untuk membuka perkebunan tebu dan kelapa sawit bagi pengusaha Indonesia, dengan memberikan lahan dengan gratis. Kemudian kerjasama investasi garmen dan tekstil, dimana Kenya memiliki tarif 0% untuk ekspor produk garmen dan tekstil ke Amerika Serikat. Kemudian perluasan pasar ekspor untuk produk farmasi dan obat-obatan serta produk-produk alutsista dari Indonesia ke Kenya.
Pemerintah Kenya sudah sepakat untuk membentuk task force guna merealisasikan kerjasama tersebut. Task force tersebut akan terbagi menjadi 3 bidang yaitu perdagangan dan investasi, pertahanan dan industri strategis, serta energi dan pertambangan.
"Kami melihat Kenya adalah potensi pasar yang perlu mendapatkan prioritas untuk perluasan pasar produk-produk ekspor unggulan dari Indonesia karena memiliki GDP/capita di Afrika yang relatif tinggi yaitu US$2200 sehingga mempunyai daya beli yang memadai, situasi keamanan dan stabilitas politik yang baik, dan memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara Afrika Timur yang lain dengan total akses pasar mencapai 300 juta orang," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Diam-diam Luhut 'Blusukan' di Kenya-Kongo-Zimbabwe, Ada Apa?
(wur/wur)