
Indonesia Kaji Impor Daging Sapi
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
19 February 2018 12:02

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia mengkaji kemungkinan impor daging sapi untuk memenuhi kebutuhan dan menurunkan harga di dalam negeri.
(ray/ray) Next Article Potret Program Swasembada Daging Jokowi di Mata Pengusaha
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengungkapkan pihaknya telah menerima pengajuan izin impor daging sapi dari pelaku industri.
“Sudah ada yang mengajukan. Intinya, saat ini kami harus menyediakan daging dengan harga yang terjangkau,” jelasnya, Senin (19/2/2018).
Dia menuturkan hal itu usai Breakfast Meeting dengan pelaku industri kimia, tekstil dan aneka di Kementerian Perindustrian.
Menurutnya, impor daging sapi tersebut harus dilakukan oleh Bulog sesuai dengan mandat undang-undang.
“Izin masih dalam proses, soalnya yang mengajukan kan harus Bulog,” ujar Oke.
Sebagai informasi, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional harga rata-rata daging sapi berkisar Rp 110.050/kg hingga Rp 157.350/kg, bergantung dari kualitas dan lokasi penjualan apakah di pasar tradisional atau modern.
Tahun lalu, kapal angkutan ternak juga belum mampu menurunkan harga daging sapi karena dinilai belum optimal.
Terkait dengan hal tersebut pada tahun ini Kementerian Perhubungan menambah trayek dari kapal angkut ternak, dari satu trayek tahun lalu menjadi enam trayek pada tahun ini.
Target kapal angkut ternak itu adalah sebanyak 65.000 ekor sapi sepanjang tahun ini dari NTT dikiriim ke berbagai wilayah termasuk DKI Jakarta.
“Sudah ada yang mengajukan. Intinya, saat ini kami harus menyediakan daging dengan harga yang terjangkau,” jelasnya, Senin (19/2/2018).
Menurutnya, impor daging sapi tersebut harus dilakukan oleh Bulog sesuai dengan mandat undang-undang.
“Izin masih dalam proses, soalnya yang mengajukan kan harus Bulog,” ujar Oke.
Sebagai informasi, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional harga rata-rata daging sapi berkisar Rp 110.050/kg hingga Rp 157.350/kg, bergantung dari kualitas dan lokasi penjualan apakah di pasar tradisional atau modern.
Tahun lalu, kapal angkutan ternak juga belum mampu menurunkan harga daging sapi karena dinilai belum optimal.
Terkait dengan hal tersebut pada tahun ini Kementerian Perhubungan menambah trayek dari kapal angkut ternak, dari satu trayek tahun lalu menjadi enam trayek pada tahun ini.
Target kapal angkut ternak itu adalah sebanyak 65.000 ekor sapi sepanjang tahun ini dari NTT dikiriim ke berbagai wilayah termasuk DKI Jakarta.
(ray/ray) Next Article Potret Program Swasembada Daging Jokowi di Mata Pengusaha
Most Popular