
Menteri Jonan: Pembangkit Listrik Off Grid Cocok untuk Papua
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
14 February 2018 15:18

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan pengaliran listrik di Papua akan lebih cepat jika dibangun pembangkit-pembangkit off grid atau tanpa transmisi.
Pembangkit off grid yang dimaksud Jonan bisa berupa Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). "Bisa untuk diusulkan dibangun PLTMH atau PLTS dan sebagainya untuk wilayah sekitar pembangkit, karena jika menunggu saluran transmisi PLN masih lama karena memerlukan biaya yang besar," kata Jonan, sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi Kementerian ESDM, Rabu (14/02/2018).
Kementerian, kata Jonan, akan mendukung pemerintah daerah yang membutuhkan listrik. Untuk daerah yang sulit, terpencil, dan PLN belum ada program, bupati maupun gubernurnya bisa mengirimkan surat dan akan dikirimkan Lampu Tenara Surya Hemat Energi (LTHSE).
Jonan sekaligus meresmikan PLTM Warabiai Sausapor di Desa Jokte, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. PLTM tersebut diperkirakan dapat menerangi sekitar 2500 hingga 3000 rumah. Kapasitas PLTM Warabiai adalah 2x800 kW atau setara 1,6 megawatt.
PLTM ini dibangun menggunakan dana APBD Kabupaten Tambrauw sejak tahun 2013 dan memasukan uji coba pengoperasian pada awal 2016. Pengoperasian PLTM ini bergantian dengan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) milik PLN yang berkapasitas 250 kW. Listrik yang dihasilkan dari PLTM ini dijual ke PLN dengan harga Rp 1.500/kWh. Adapun pengelola PLTM tersebut adalah Perusda PT. Tambrauw Bersinar Abadi.
(gus/gus) Next Article Pemerintah Ingin Tahan Harga BBM Hingga Akhir 2019
Pembangkit off grid yang dimaksud Jonan bisa berupa Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). "Bisa untuk diusulkan dibangun PLTMH atau PLTS dan sebagainya untuk wilayah sekitar pembangkit, karena jika menunggu saluran transmisi PLN masih lama karena memerlukan biaya yang besar," kata Jonan, sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi Kementerian ESDM, Rabu (14/02/2018).
Jonan sekaligus meresmikan PLTM Warabiai Sausapor di Desa Jokte, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. PLTM tersebut diperkirakan dapat menerangi sekitar 2500 hingga 3000 rumah. Kapasitas PLTM Warabiai adalah 2x800 kW atau setara 1,6 megawatt.
PLTM ini dibangun menggunakan dana APBD Kabupaten Tambrauw sejak tahun 2013 dan memasukan uji coba pengoperasian pada awal 2016. Pengoperasian PLTM ini bergantian dengan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) milik PLN yang berkapasitas 250 kW. Listrik yang dihasilkan dari PLTM ini dijual ke PLN dengan harga Rp 1.500/kWh. Adapun pengelola PLTM tersebut adalah Perusda PT. Tambrauw Bersinar Abadi.
(gus/gus) Next Article Pemerintah Ingin Tahan Harga BBM Hingga Akhir 2019
Most Popular