Pasar Properti Mulai Membaik Sejak Akhir 2017

Arys Aditya, CNBC Indonesia
07 February 2018 17:57
Pasar properti nasional dinilai masih menarik. Tingkat permintaan mulai membaik, khususnya untuk sektor perkantoran
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar properti nasional dinilai masih menarik sekalipun tertekan oleh berbagai situasi domestik dan global. Tingkat permintaan yang mulai membaik, khususnya untuk sektor perkantoran, mulai terealisasi melalui dengan beroperasinya berbagai proyek.

Country Head JLL Indonesia Todd Lauchlan menyebutkan Indonesia mencatatkan rekor dari segi pasokan pada tahun lalu. Dia memandang sejumlah investor, seperti Jepang, China, Hong Kong dan Singapura masih menunjukkan minat yang cukup tinggi untuk berinvestasi pada sektor properti di Indonesia, khususnya sektor logistik dan residensial. 



"Menjelang tahun politik, diharapkan realisasi investasi tidak terganggu sehingga tetap stabil," ungkapnya, Rabu (7/2/2018).

Berdasarkan riset JLL, tingkat permintaan untuk kawasan niaga (central business district/CBD) mencapai ±240,000 sqm dan ±115,000 sqm untuk Non-CBD, sedangkan tingkat hunian masih belum membaik dikarenakan jumlah pasokan yang signifikan sepanjang tahun. 

Tingkat hunian rata-rata CBD yang saat ini berada di angka 80% dan Non-CBD yang berada di 76% diyakini akan mengalami lanjutan penurunan pada tahun yang akan datang.

Adapun, Head of Research JLL James Taylor menjabarkan tingkat permintaan gedung dan ruang perkantoran mulai menanjak pada kuartal terakhir tahun lalu. Hal ini, lanjutnya, memberi kesan bahwa industri properti mulai bangkit. 

Sementara, dia menyebut sektor ritel cenderung stabil karena tidak ada pasokan baru pada periode tersebut dan sektor pergudangan masih dilirik investor dan pasar, terutama penyedia jasa logistik, FMCG dan e-commerce.

Angela Wibawa, Head of Markets JLL, mengemukakan sektor teknologi informasi, serviced office atau coworking space, asuransi dan professional services masih membawa pengaruh positif bagi pasar perkantoran.

“Permintaan terhadap ruang perkantoran selama tahun 2017 mengalami tingkat pertumbuhan yang bisa dikatakan cukup bagus walaupun tingkat hunian dan harga sewa masih mengalami penurunan," ungkapnya.

(gus/gus) Next Article Indonesia Bisa Belajar Garap Bisnis Properti Dari Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular