Sri Mulyani: Ekonomi Digital Jadi Salah Satu Tantangan RI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 February 2018 15:18
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ada dua tantangan besar dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di 2018.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua tantangan besar siap menanti Indonesia di tengah lesunya perekonomian dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ada dua tantangan besar dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di 2018.

Berbicara dalam Mandiri Investment Forum 2018, Sri Mulyani menyebut, dinamika ekonomi global yang masih belum menentu, serta perkembangan ekonomi digital yang menjadi dua tantangan tersebut.

Dalam konteks global, Sri Mulyani memandang, kondisi ekonomi dunia masih dipenuhi dengan ketidakpastian. Mulai dari kondisi geopolitik, konflik di Timur Tengah, sampai dengan situasi di Semenanjung Korea.

“Gambarannya masih belum jelas. Kemarin Indeks Dow Jones tiba-tiba turun, ada ancaman proteksionisme dari AS, kemudian kami juga melihat bank sentral AS, Eropa, China, Jepang terkait kebijakan suku bunga mereka,” kata Sri Mulyani di Hotel Fairmount, Rabu (7/2/2018).

Kondisi ini, dikhawatirkan memberikan sentimen negatif terhadap sendi-sendi perekonomian. Namun, Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan menjaga pondasi perekonomian, agar tidak rentan terhadap sentimen negatif global.

“Kita harus akui ada hal-hal tersebut, tapi jangan terlalu khawatir. Indonesia akan membangun pondasinya, sehingga kita mampu bertahan terhadap perubahan global,” katanya.

Sementara itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menilai, perkembangan ekonomi digital dalam beberapa tahun terakhir mau tidak mau memaksa seluruh sektor beradaptasi. Jika tidak, maka bukan tidak mungkin sektor tertentu akan tertinggal.

“Sekarang sudah ada Go-Jek perusahaan transportasi online, AirBnB perusahaan yang tidak memiliki properti, dan Instagram. Ini beberapa contoh perusahaan yang sudah berinovasi dan beradaptasi,” katanya.

Menurut Sri Mulyani, setiap perusahaan harus bisa beradaptasi dengan perkembangan ekonomi digital. Pemerintah tidak ingin, kehadiran ekonomi digital justru menghambat industri dan pada akhirnya berdampak buruk bagi perekonomian.

“Kita tidak boleh meremehkan teknologi, karena secara radikal mereka mengubah hidup kita. Apakah kita siap atau tidak?,” katanya.
(dru) Next Article Momen Sri Mulyani Pimpin Serah Terima Jenazah JB Sumarlin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular