Internasional

Dorong Penjualan, Nissan Investasi Rp 128 Triliun di China

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
05 February 2018 15:29
Produsen otomotif asal Jepang Nisaan Motor mengumumkan rencana investasi sebesar US$ 9,5 miliar atau senilai Rp 128 triliun di China.
Foto: Istimewa
Beijing, CNBC Indonesia– Produsen otomotif asal Jepang Nisaan Motor mengumumkan rencana investasi sebesar US$ 9,5 miliar atau senilai Rp 128 triliun di China.

Seperti dilansir dari AFP, Senin (5/2/2018), investasi ini ditujukan untuk meningkatkan penjualannya di China. Targetnya adalah untuk meningkatkan penjualan tahunannya hingga bertambah satu juta kendaraan dan mendorong produksi mobil listrik.



Nissan bekerjasama dengan Dongfeng Motor Company, perusahaan China yang habis-habisan berinvestasi untuk mobil listrik ketika negeri tirai bambu itu memberlakukan regulasi baru untuk batasi kendaraan berbahan bakar gas. Sementar Nissan, memiliki produk mobil kelas high-end yakni Infiniti, yang akan beralih sepenuhnya ke listrik di China pada tahun 2025.

Perusahaan menyediakan beberapa rencana investasi khusus dengan mengatakan bahwa uang akan dialokasikan ke beberapa area, mulai dari manufaktur sampai sumber daya manusia. Produsen otomotif ini menjual 1,5 juta kendaraan di China tahun lalu, dan berencana untuk menjual 2,6 juta kendaraan di tahun 2022 dengan pendapatan yang diharapkan tembus 300 miliar Yuan atau senilai US$47,6 miliar.

Rencana ekspansi ini akan menghasilkan 20 model kendaraan baru, dengan 30% dari total penjualan akan berasal dari kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar energi terbarukan. Beijing telah merancang garis besar target ambisius untuk mengalihkan China dari kendaraan berbahan bakar gas.

Otoritas setempat akan menerapkan sistem kuota yang kompleks di tahun 2019 yang menuntut para produsen untuk membuat mobil listrik dengan jumlah minimal tertentu. Mereka juga sedang menyiapkan rencana untuk melarang mobil dengan bahan bakar fosil pada tanggal yang belum ditentukan.Regulasi yang akan datang tersebut telah memacu produsen otomotif asing untuk meningkatkan rencana pembuatan kendaraan listrik di China.

Volkswagen membentuk kongsi dengan perusahaan milik negara JAC Motors untuk membuat kendaraan listrik, bertujuan untuk menjadi produsen mobil listrik yang masuk ke pasar pertama kali tahun depan.Raksasa mobil asal Amerika Serikat Ford memperkirakan 70% produk mobilnya yang tersedia China akan memiliki pilihan listrik di tahun 2025.Sementara itu, Volvo berencana untuk memperkenalkan mobil listrik 100% pertamanya di tahun 2019.
(gus/gus) Next Article Meluncur Senyap, Nissan Kicks Hadir di RI Termurah Rp449 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular