
Menhub: India, Korsel & Jepang Ingin Kelola Bandara Kualanamu
Exist In Exist, CNBC Indonesia
02 February 2018 10:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Tiga perusahaan operator bandara kelas dunia diketahui berminat menjadi investor di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
(ray/ray) Next Article Bandara Kualanamu Mau 'Disewakan' 25 Tahun, Siapa Minat?
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan perusahaan-perusahaan tersebut adalah pengelola Bandara Incheon (Korea Selatan) dan Bandara Haneda (Jepang), serta konglomerasi asal India GVK.
Adapun pengelola Bandara Incheon adalah Incheon International Airport Corporation dan pengelola Bandara Haneda adalah Japan Airport Terminal Co. Ltd.
Sementara itu, GVK saat ini mengelola Bandara Mumbai di India dan juga bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I di Bandara Ngurah Rai di Denpasar.
"Saya memang mendengar ada dari China, Korea, India katanya sudah tertarik (investasi di Bandara Kualanamu). Tapi, saya belum mendapatkan report. Contohnya GVK ya India, terus Incheon, Haneda Jepang. Itu sudah sering sekali bicara," kata Budi di Kementerian Perhubungan, Kamis (01/02/2018).
Saat dikonfirmasi hari ini, Jumat (02/02/2018), VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano membenarkan GVK tertarik dan saat ini masih dalam proses penjajagan.
"Ya, salah satunya yang tertarik GVK itu. Tapi ini memang masih dalam proses awal, saat ini tim kami sudah bergerak melakukan perancanaan stategic partnership ini, ada beberapa due dilligence yang harus dilakukan," ujarnya saat dihubungi CNBC Indonesia.
AP II tengah menawarkan dua paket investasi bagi perusahaan swasta yang tertarik terlibat di pengelolaan Bandara Kualanamu.
Dua paket investasi yang ditawarkan tersebut terdiri dari Paket I yakni senilai Rp 7 triliun dan Paket II sekitar Rp 4 triliun. Investasi Paket I mencakup pengembangan runway untuk melayani penerbangan pesawat berbadan lebar Airbus A 380-800, perluasan area kargo menjadi 24.715 meter persegi, dan terminal penumpang menjadi 224.256 meter persegi berkapasitas 17 juta penumpang per tahun.
Sementara itu investasi Paket II mencakup pengelolaan lahan sekitar 200 hektar guna pengembangan area komersial (aerocity) yang berada di luar terminal penumpang.
Investor akan memiliki maksimal 49% saham di perusahaan yang akan berperan sebagai pengelola Bandara Kualanamu. Sementara itu, 51% saham lainnya dikuasai oleh AP II.
Adapun pengelola Bandara Incheon adalah Incheon International Airport Corporation dan pengelola Bandara Haneda adalah Japan Airport Terminal Co. Ltd.
"Saya memang mendengar ada dari China, Korea, India katanya sudah tertarik (investasi di Bandara Kualanamu). Tapi, saya belum mendapatkan report. Contohnya GVK ya India, terus Incheon, Haneda Jepang. Itu sudah sering sekali bicara," kata Budi di Kementerian Perhubungan, Kamis (01/02/2018).
Saat dikonfirmasi hari ini, Jumat (02/02/2018), VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano membenarkan GVK tertarik dan saat ini masih dalam proses penjajagan.
"Ya, salah satunya yang tertarik GVK itu. Tapi ini memang masih dalam proses awal, saat ini tim kami sudah bergerak melakukan perancanaan stategic partnership ini, ada beberapa due dilligence yang harus dilakukan," ujarnya saat dihubungi CNBC Indonesia.
AP II tengah menawarkan dua paket investasi bagi perusahaan swasta yang tertarik terlibat di pengelolaan Bandara Kualanamu.
Dua paket investasi yang ditawarkan tersebut terdiri dari Paket I yakni senilai Rp 7 triliun dan Paket II sekitar Rp 4 triliun. Investasi Paket I mencakup pengembangan runway untuk melayani penerbangan pesawat berbadan lebar Airbus A 380-800, perluasan area kargo menjadi 24.715 meter persegi, dan terminal penumpang menjadi 224.256 meter persegi berkapasitas 17 juta penumpang per tahun.
Sementara itu investasi Paket II mencakup pengelolaan lahan sekitar 200 hektar guna pengembangan area komersial (aerocity) yang berada di luar terminal penumpang.
Investor akan memiliki maksimal 49% saham di perusahaan yang akan berperan sebagai pengelola Bandara Kualanamu. Sementara itu, 51% saham lainnya dikuasai oleh AP II.
(ray/ray) Next Article Bandara Kualanamu Mau 'Disewakan' 25 Tahun, Siapa Minat?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular