
Ada Daya Tarik Baru di Sumatera Utara, Investor Wajib Tahu!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah angkat bicara perihal pelepasan aset Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara
Pengembangan bandara tersebut kini dilakukan melalui kerja sama antara PT Angkasa Pura II bersama GMR Airports Consortium, yang berasal dari India.
Pengembangan bandara ini akan mengedepankan konsep Aeotropolis, yakni sebagai pusat perkembangan perkotaan yang memengaruhi perkembangan are komersial dan pertumbuhan ekonomi wilayah
Ekonom CORE Yusuf Rendy mengatakan kerja sama ini akan meningkatkan trafik penerbangan internasional ke bandara Kualanamu sehingga menarik investasi khususnya di Sumatera Utara.
"Tujuan dari kerja sama ini memberikan kesempatan kepada mitra untuk mengelola bandara Kualanamu, termasuk menanggung beban pengelolaan, sehingga kunjungan lewat penerbangan akan lebih banyak ke sana dan mendatangkan investasi untuk sektor industri di Sumatera," kata Yusuf dalam keterangan tertulis, Selasa (21/12/2021).
Adapun sektor yang berpeluang untuk dibidik investor salah satunya adalah industri pengolahan dan komoditas kelapa sawit, di mana Sumatera merupakan salah satu penghasil utama.
"Nanti bisa mendatangkan investasi untuk sektor industri di sana, kelapa sawit misalkan atau bidang industri yang lain," ujarnya.
Kerja sama ini juga bakal mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia, serta berpeluang mengimbangi Changi Airport di Singapura dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia.
Posisi Kualanamu sebagai hub, akan meningkatkan efisiensi bisnis di Tanah Asia sehingga hal ini akan menjadi pertimbangan bagi investor untuk meningkatkan perdagangan maupun menanamkan modalnya di Indonesia.
Letak Bandara Kualanamu yang cukup dekat dengan Medan, juga menjadi daya tarik bagi para pelancong dan calon investor untuk mengembangkan pusat ekonomi di kawasan tersebut.
"Karena kita kan sebetulnya ingin menjual keunggulan kompetitif kita. Termasuk industri pariwisata, karena masuknya wisatawan mancanegara lewat bandara Kualanamu," ujarnya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]