
Holding Asuransi Terbentuk, Modal Bisa di Atas Rp 10 Triliun
gita rossiana, CNBC Indonesia
01 February 2018 08:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembentukan holding asuransi milik negara dipercaya bisa meningkatkan kapasitas asuransi di tanah air. Bahkan, penggabungan asuransi tersebut bisa menambah modal perusahaan holding hingga mencapai lebih dari Rp 10 triliun.
Direktur PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo Sahata L. Tobing mengatakan, saat ini modal dari empat asuransi umum di Indonesia, yakni Jasindo, PT. Asei (Persero), PT. Askrindo (Persero), dan PT. Jasa Raharja (Persero) hanya berkisar di bawah Rp 4 triliun.
"Kalau digabungkan, bisa mencapai di atas Rp 10 triliun," kata Sahata saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (29/1/2018).
Dengan kapasitas modal yang besar, tentunya perusahaan asuransi gabungan tersebut bisa melakukan penetrasi pasar makin besar.
"Apalagi kalau perusahaan reasuransi juga bergabung dalam holding," tambahnya.
Selain itu, holding tersebut juga bisa melakukan efisiensi dari sisi teknologi dan sumber daya manusia.
"Kami juga bisa makin percaya diri apabila bekerjasama dengan pihak luar," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Risk Management Jasa Raharja Wahyu Wibowo mengungkapkan di dalam holding tersebut akan ada dua perusahaan reasuransi, yakni PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) dan PT. Reasuransi Nasional Indonesia. Sementara perusahaan asuransi di dalamnya adalah Jasindo, Asei, Askrindo dan Jasa Raharja sebagai leader.
Perusahaan asuransi dan reasuransi yang terdapat dalam holding tersebut tetap akan menggarap pangsa pasar seperti semula. Namun, memang akan ada batasan tertentu agar tidak berbenturan.
"Tidak akan diatur pasarnya harus bagaimana karena ini sifatnya investment holding," ucapnya.
Sedangkan mengenai permodalan, menurut Wahyu akan berasal dari cadangan ekuitas sebelumnya. Selanjutnya apabila terdapat kebutuhan penambahan modal, akan diakselerasi dari cadangan tersebut.
Sampai sejauh ini, Jasa Raharja masih menunggu keluarnya peraturan pemerintah mengenai holding.
"Kami sedang melakukan persiapan dan diharapkan pada 2018 ini bisa terbentuk," ucapnya.
(prm) Next Article Jasa Raharja Akui Efisiensi Akan Berimbas Pada Layanan
Direktur PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo Sahata L. Tobing mengatakan, saat ini modal dari empat asuransi umum di Indonesia, yakni Jasindo, PT. Asei (Persero), PT. Askrindo (Persero), dan PT. Jasa Raharja (Persero) hanya berkisar di bawah Rp 4 triliun.
"Kalau digabungkan, bisa mencapai di atas Rp 10 triliun," kata Sahata saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (29/1/2018).
"Apalagi kalau perusahaan reasuransi juga bergabung dalam holding," tambahnya.
Selain itu, holding tersebut juga bisa melakukan efisiensi dari sisi teknologi dan sumber daya manusia.
"Kami juga bisa makin percaya diri apabila bekerjasama dengan pihak luar," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Risk Management Jasa Raharja Wahyu Wibowo mengungkapkan di dalam holding tersebut akan ada dua perusahaan reasuransi, yakni PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) dan PT. Reasuransi Nasional Indonesia. Sementara perusahaan asuransi di dalamnya adalah Jasindo, Asei, Askrindo dan Jasa Raharja sebagai leader.
Perusahaan asuransi dan reasuransi yang terdapat dalam holding tersebut tetap akan menggarap pangsa pasar seperti semula. Namun, memang akan ada batasan tertentu agar tidak berbenturan.
"Tidak akan diatur pasarnya harus bagaimana karena ini sifatnya investment holding," ucapnya.
Sedangkan mengenai permodalan, menurut Wahyu akan berasal dari cadangan ekuitas sebelumnya. Selanjutnya apabila terdapat kebutuhan penambahan modal, akan diakselerasi dari cadangan tersebut.
Sampai sejauh ini, Jasa Raharja masih menunggu keluarnya peraturan pemerintah mengenai holding.
"Kami sedang melakukan persiapan dan diharapkan pada 2018 ini bisa terbentuk," ucapnya.
(prm) Next Article Jasa Raharja Akui Efisiensi Akan Berimbas Pada Layanan
Most Popular