
Transformasi Digital Dorong Kinerja Jasa Raharja

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Raharja berhasil mencetak kinerja positif kuartal III-2021 berkat transformasi digital dan inovasi yang dilakukan sejak awal tahun. Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono memaparkan, manajemen dan seluruh insan Jasa Raharja berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, melakukan inovasi, transformasi digital, dan efisiensi. Ketiga langkah ini menjadi kunci bagi pertumbuhan perusahaan di saat pandemi maupun menjadi pondasi pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Jasa Raharja terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui transformasi digital di sektor pelaksanaan program intensifikasi pendapatan bersama mitra kerja, penerapan operational excellence yang berpedoman dengan governance risk compliance, sektor pendapatan, pengelolaan investasi yang aman, pengembangan human capital yang unggul, serta efisiensi biaya yang dilakukan manajemen," kata Rivan dalam keterangan tertulis, Kamis (16/12/2021).
Lebih lanjut, ia memaparkan berbagai transformasi digital yang telah dilakukan bersama mitra kerja, antara lain pengembangan Aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) yang diharapkan ke depannya akan menjadi Bank Data dan digitalisasi Road Tax dapat menjadi salah satu alat Electronic Vehicle Identification yang memungkinkan menjadi Modern Road Payment System pada seluruh transaksi di jalan seperti pembayaran toll hingga parkir.
Transformasi lainnya adalah penerapan sistem DASI-JR, sistem keuangan ORACLE e-Business Suite untuk transaksi pendapatan, investasi, klaim dan lain-lain, kemudian sistem pelaporan manajemen risiko digital Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMMR), tata kelola SDM melalui HRIS, MOVIS, tata persuratan digital SIAP-JR, dan PKBL Online.
Langkah transformasi digital juga dilakukan melalui pengembangan aplikasi JRKu dan Sistem Verifikasi Rawatan (Sivera). Integrasi sistem pelayanan santunan dengan Korlantas Polri, Sistem Kependudukan dan catatan sipil, BPJS Kesehatan dan Rumah Sakit juga terus dilakukan.
Adapun Jasa Raharja berhasil meningkatkan kecepatan pelayanan proses klaim santunan dengan rata-rata kecepatan penyerahan santunan meninggal dunia (MD) adalah 1 hari 10 jam lebih cepat 1 hari 14 jam dari target 3 hari dan lebih cepat 5 jam dari tahun lalu yaitu 1 hari 15 jam. Sementara itu, total santunan yang diserahkan Rp 1,73 triliun atau naik 0,8% dari periode yang sama pada tahun lalu.
Sementara untuk program pencegahan kecelakaan, Jasa Raharja mengintegrasikan sistem Electronic Traffic Law Enforcement dengan aplikasi JRKu. Demikian juga kegiatan pencegahan yang bersifat edukatif berupa pelatihan kepada awak angkutan, pelatihan penanganan korban lakalantas bagi masyarakat untuk mengurangi fatalitas, dan kegiatan bersifat partisipatif berupa sinergi dengan stakeholder Korlantas Polri, Kemenhub, serta lima pilar keselamatan jalan dalam bentuk safety campaign bersama, dan pendistribusian alat-alat/sarana pencegahan kecelakaan dan program seperti mudik online.
"Jasa Raharja juga berkontribusi di bidang sosial bagi masyarakat melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL). Di mana dalam merealisasikannya berpedoman kepada empat pilar TJSL, yaitu Pilar Lingkungan, Pilar Sosial, Pilar Hukum dan Tata Kelola dan Pilar Ekonomi," lanjut dia.
Dalam pilar lingkungan, kata dia, perusahaan melaksanakan program pengembangan kawasan ekowisata kulati Sulawesi Tenggara, penanaman mangrove, dan tabebuya. Sedangkan pilar sosial telah dilaksanakan program vaksinasi, traffic hero, youth traffic innovation, dan progam pelatihan disabilitas.
Adapun di pilar hukum dan tata kelola dilaksanakan program RAN P4GN bersama BNN di beberapa cabang. Sementara pada pilar ekonomi dilakukan pendanaan kepada UMK melalui sinergi dengan PT Bahana Artha Ventura.
"Transformasi digital dan Inovasi yang berhasil diusung ditambah dengan keberhasilan melakukan efisiensi memberikan dampak positif di sektor keuangan Jasa Raharja sehingga membukukan kinerja kuartal III-2021 yang positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan total aset sebesar Rp 16 triliun atau naik 16,39% dari posisi periode sama tahun lalu," ungkap dia.
Dari sisi permodalan, Jasa Raharja tercatat memiliki rasio risk based capital (RBC) sebesar 702,88% atau meningkat 27,10% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 553%, seiring kenaikan ekuitas sebesar 22,01% menjadi Rp 12,68 triliun. Angka RBC ini jauh di atas angka RBC yang ditetapkan regulator, yakni sebesar 120%.
"Jasa Raharja juga mencatatkan hasil investasi hingga September 2021 sebesar Rp 590,12 miliar atau naik 7,01% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini tentunya dapat dicapai dengan pengelolaan investasi yang secure dan aman dan juga seiring mulai membaiknya kondisi pasar modal jika dibandingkan dengan tahun 2020 pada saat awal pandemi," kata dia.
Ia menegaskan, peningkatan laba bersih sebesar 48,85% atau sebesar Rp 1,35 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 911,68 miliar.
"Ke depan, Jasa Raharja akan terus melakukan optimalisasi pendapatan seiring dengan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat, melalui aplikasi JRKu yang bisa langsung membayar pajak kendaraan bermotor maupun sistem host to host dengan seluruh operator angkutan baik darat, laut dan udara," kata Rivan.
"Manajemen mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan Jasa Raharja dan berbagai stakeholders terkait sehingga kinerja perusahaan dapat terus berkembang. Kinerja positif ini tentunya merupakan buah dari kerja keras dan komitmen seluruh Insan Jasa Raharja dalam mengawal dan memastikan transformasi digital proses bisnis," pungkasnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sistem ETLE di Aplikasi JRKu, Jasa Raharja Gandeng Korlantas