
GE Indonesia Bidik 2 Proyek Pembangkit Energi Baru di 2018
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
31 January 2018 18:45

Jakarta, CNBC Indonesia- General Electric (GE) Indonesia tertarik untuk membangun pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (renewable energy) di Indonesia.
Country Leader GE Indonesia David Hutagalung menyampaikan ada dua jenis pembangkit yang mereka tertarik untuk bangun, pertama adalah Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Kami melihat ada kesempatan di Bali dan Kalimantan,” ungkap David di DBS Tower, Rabu (31/1/2018).
Hingga saat ini, GE Indonesia memang belum memiliki pembangkit listrik berbasis energi terbarukan di Indonesia. Namun David mengaku GE sendiri telah menerapkannya hampir di seluruh dunia. “Misalnya di ASEAN, wind farm GE itu sudah ada di Thailand, Filipina, dan Vietnam,” kata David.
GE Indonesia nantinya akan mengikuti proses lelang yang digelar oleh PT PLN (Persero). Selain itu, mereka juga berniat menerapkan teknologi baru dalam pembangkit listrik bersistem gas dan batubara. Untuk pembangkit batubara, mereka ingin menghadirkan teknologi boiler yang disebut ultra-supercritical, bahkan advance ultra-supercritical.
“Prinsipnya dalam teknologi tersehut pembakaran batubaranya jauh lebih efisien, batubara yang diperlukan untuk menghasilkan listrik yang sama lebih sedikit,” jelas David. Untuk gas, prinsipnya pun sama di mana listrik yang dihasilkan bisa lebih besar bila dibandingkan jumlah gas yang sama dengan teknologi sebelumnya. “Untuk gas, kami punya turbin paling efisien,” kata David
(gus/gus) Next Article Top! Dukung Transisi Energi, GE Indonesia Fokus ke EBT
Country Leader GE Indonesia David Hutagalung menyampaikan ada dua jenis pembangkit yang mereka tertarik untuk bangun, pertama adalah Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Kami melihat ada kesempatan di Bali dan Kalimantan,” ungkap David di DBS Tower, Rabu (31/1/2018).
GE Indonesia nantinya akan mengikuti proses lelang yang digelar oleh PT PLN (Persero). Selain itu, mereka juga berniat menerapkan teknologi baru dalam pembangkit listrik bersistem gas dan batubara. Untuk pembangkit batubara, mereka ingin menghadirkan teknologi boiler yang disebut ultra-supercritical, bahkan advance ultra-supercritical.
“Prinsipnya dalam teknologi tersehut pembakaran batubaranya jauh lebih efisien, batubara yang diperlukan untuk menghasilkan listrik yang sama lebih sedikit,” jelas David. Untuk gas, prinsipnya pun sama di mana listrik yang dihasilkan bisa lebih besar bila dibandingkan jumlah gas yang sama dengan teknologi sebelumnya. “Untuk gas, kami punya turbin paling efisien,” kata David
(gus/gus) Next Article Top! Dukung Transisi Energi, GE Indonesia Fokus ke EBT
Most Popular