
Mantap! Teknologi GE Indonesia Bisa Langsung Beralih ke EBT

Jakarta, CNBC Indonesia - General Electric (GE) Indonesia tak khawatir dengan maraknya penghentian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dari batu bara. Sebab, tekonologi yang di pembangkit miliknya disebutkan bisa dialihkan langsung ke energi baru dan terbarukan (EBT).
Direktur Pengembangan Pasar General Electric (GE) Indonesi, Arka W Wiriadidjaja mengungkapkan, dalam merealisasikan green economy atau ekonomi hijau di industrinya bisa dilakukan tanpa kendala.
Teknologi PLTU yang digunakan selama ini oleh GE Indonesia dapat dialihkan ke dalam energi baru terbarukan atau renewable energy.
Arka menjelaskan, untuk segmen pembangkit revenue yang dihasilkan sebesar 24% dari total industri revenue secara global, dan segmen energi terbarukan tidak masuk di dalamnya.
Sementara untuk PLTU yang dioperasikan GE terdapat sekira 15% - 20%. Maka dari itu, Arka menjamin teknologi yang dioperasikan di dalam GE bisa dialihkan ke dalam energi baru terbarukan.
"Perlu diingat dengan kita tidak berpartisipasi di PLTU, teknologi yang kami miliki dengan steem bisa kami pakai di more sustainable power generation," ujarnya, Senin (13/12/2021).
Teknologi yang digunakan untuk mengalihkan ke energi terbarukan yang dimaksud Arka misalnya, adalah steem turbin yang dapat concentrated solar power, waste energy, dan biomassa.
"Jadi sangat selaras dengan agenda kami untuk mendorong energi transisi juga," ujarnya lagi.
GE Indonesia sendiri mendukung untuk mencapai target karbon netral pada 2030 pada lini bisnisnya dan net zero emission (NZE) pada 2050, termasuk untuk produk yang dijual oleh GE.
Bahkan pada 2020, GE Indonesia, kata Arka juga telah mengumumkan untuk menghentikan pemasaran komponen untuk PLTU batu bara yang baru.
Sehingga, bisa dipastikan dampaknya terhadap bisnis GE baik global dan domestik tidak akan signifikan. Pasalnya, lini bisnis di GE beragam.
Adapun teknologi yang dipasarkan oleh GE, kata Arka diantaranya adalah gas power plant dan renewable energy. Termasuk di dalamnya ada solar power plant, wind power plant, dan pembangkit tenaga air termasuk battery storage dan transmisi distribusi.
"Globally dan di Indonesia, bisnis di GE tidak akan terlalu besar (terdampak), dikarenakan selama ini kami juga adalah teknologi provider besar untuk tipe-tipe pembangkit lainnya," jelas Arka.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Dukung Transisi Energi, GE Indonesia Fokus ke EBT