
Internasional
Terpukul Biaya Rp 146 T, GE Pikirkan Pemisahan Unit Bisnis
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
17 January 2018 06:37

New York, CNBC Indonesia - General Electric (GE) mengindikasikan sedang mempertimbangkan kemungkinan memecah lini bisnisnya setelah perusahaan konglomerasi itu mengumumkan beban biaya senilai lebih dari US$11 miliar (Rp 146 triliun) dari portofolio asuransi jangka panjangnya dan penerapan undang-undang pajak baru di Amerika Serikat (AS).
CEO GE John Flannery sebelumnya telah mengungkapkan gagasan untuk menjual bagian-bagian bisnis perusahaan industri terbesar AS itu. Ia menjelaskan lebih jauh pada hari Selasa (16/1/2018) bahwa GE secara agresif mempertimbangkan tindakan spin off atau langkah lainnya untuk memaksimalkan nilai bisnis unit energi, penerbangan, dan kesehatan GE, dilansir dari Reuters.
“Saya akan mengkategorikan ini sebagai usaha mempelajari pilihan-pilihan dan ini akan berujung pada banyak, banyak sekali perubahan struktur yang berbeda, termasuk menjual aset di salah satu unit kami secara terpisah jika itu adalah [pilihan] yang masuk akal,” ujarnya ketika menjawab pertanyaan analis dalam sebuah conference call tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Flannery telah memutuskan ribuan hubungan kerja dan memotong pengeluaran perusahaan senilai $3,5 miliar dalam usahanya menyelesaikan masalah yang ia warisi dari CEO sebelumnya. Masalah-masalah itu termasuk turunnya penjualan turbin listrik, naiknya stok, dan turunnya margin laba di beberapa lini bisnis.
Usahanya membalikkan situasi sepertinya akan memakan waktu lebih dari setahun sebelum akhirnya membuahkan hasil. Flannery menjadi CEO GE pada bulan Agustus tahun lalu.
GE mengatakan akan memberikan informasi lanjutan pada musim semi. Keputusan akan diumumkan setelahnya dan pemisahan unit bisnis sepertinya akan terjadi, sebagaimana dilaporkan CNBC dengan mengutip narasumber anonim yang mengetahui hal itu.
Laporan keuangan kuartal IV-2017 GE mencatat biaya senilai lebih dari $11 miliar yang termasuk biaya revaluasi aset asuransi setelah pajak senilai $6,2 miliar, pajak senilai $3,4 miliar, dan penurunan nilai pembiayaan sektor energi di GE Capital senilai $1,8 miliar.
Biaya asuransi tersebut bernilai dua kali lipat dari perkiraan GE tahun lalu.
Dengan demikian, laba GE tahun lalu, yang akan diumumkan pekan depan, diperkirakan akan berada di batas bawah proyeksi antara $1,05 hingga $1,10 per saham, kata GE.
Saham GE anjlok 2,9% hari Selasa menjadi $18,21. Di level harga itu, nilai pasar perusahaan mencapai sekitar $156 miliar.
(prm) Next Article General Electric Merugi Rp 16,7 Triliun di Kuartal I-2018
CEO GE John Flannery sebelumnya telah mengungkapkan gagasan untuk menjual bagian-bagian bisnis perusahaan industri terbesar AS itu. Ia menjelaskan lebih jauh pada hari Selasa (16/1/2018) bahwa GE secara agresif mempertimbangkan tindakan spin off atau langkah lainnya untuk memaksimalkan nilai bisnis unit energi, penerbangan, dan kesehatan GE, dilansir dari Reuters.
“Saya akan mengkategorikan ini sebagai usaha mempelajari pilihan-pilihan dan ini akan berujung pada banyak, banyak sekali perubahan struktur yang berbeda, termasuk menjual aset di salah satu unit kami secara terpisah jika itu adalah [pilihan] yang masuk akal,” ujarnya ketika menjawab pertanyaan analis dalam sebuah conference call tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Usahanya membalikkan situasi sepertinya akan memakan waktu lebih dari setahun sebelum akhirnya membuahkan hasil. Flannery menjadi CEO GE pada bulan Agustus tahun lalu.
GE mengatakan akan memberikan informasi lanjutan pada musim semi. Keputusan akan diumumkan setelahnya dan pemisahan unit bisnis sepertinya akan terjadi, sebagaimana dilaporkan CNBC dengan mengutip narasumber anonim yang mengetahui hal itu.
Laporan keuangan kuartal IV-2017 GE mencatat biaya senilai lebih dari $11 miliar yang termasuk biaya revaluasi aset asuransi setelah pajak senilai $6,2 miliar, pajak senilai $3,4 miliar, dan penurunan nilai pembiayaan sektor energi di GE Capital senilai $1,8 miliar.
Biaya asuransi tersebut bernilai dua kali lipat dari perkiraan GE tahun lalu.
Dengan demikian, laba GE tahun lalu, yang akan diumumkan pekan depan, diperkirakan akan berada di batas bawah proyeksi antara $1,05 hingga $1,10 per saham, kata GE.
Saham GE anjlok 2,9% hari Selasa menjadi $18,21. Di level harga itu, nilai pasar perusahaan mencapai sekitar $156 miliar.
(prm) Next Article General Electric Merugi Rp 16,7 Triliun di Kuartal I-2018
Most Popular