Produksi Mobil RI Kalah Jauh dari Thailand

Raydion Subiantoro & Prima Wirayani, CNBC Indonesia
29 January 2018 17:59
Meski penjualan mobil di Indonesia merupakan yang terbanyak di Asean, namun jumlah produksi masih kalah dari Thailand.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia masih memimpin volume penjualan mobil di ASEAN pada tahun lalu dengan mengalahkan saingan terberat Thailand. Namun, dari sisi volume produksi, RI masih tertinggal dibandingkan dengan Negeri Gajah Putih itu.

Sepanjang tahun lalu, produksi kendaraan penumpang dan niaga di Indonesia tercatat 1,21 juta unit atau naik 3,41% dari 2016.

Sementara itu, produksi di Thailand sepanjang Januari – November 2017 saja sudah mencapai 1,83 juta unit atau naik tipis 1,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan pabrik di Indonesia masih berkutat dengan kendaraan multiguna atau multi-purpose vehicle (MPV).


Sementara itu, lanjut dia, untuk pasar ekspor jenis mobil yang lebih banyak diminati adalah sedan dan sport utility vehicle (SUV).

“Saat ini kebanyakan yang diproduksi jenis MPV, sedangkan ekspor masih sedan, SUV, dan lain-lainnya,” jelas Jongkie ketika dihubungi CNBC Indonesia, Senin (29/01/2018).

Konsumen di Indonesia memang masih meminati MPV. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil dari low hingga upper MPV tercatat mencapai 346.060 unit atau 32% dari total pasar yang berjumlah 1,08 juta unit.

Jongkie mengatakan apabila produksi mau ditingkatkan, Indonesia harus mulai berorientasi ke pasar ekspor.

“Untuk ekspor masih ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pemerintah agar merek-merek yang ada bisa memproduksi kendaraan bermotor lain seperti sedan, SUV, pick up dan lainnya,” tuturnya.

Pemerintah, jelas dia, salah satunya dapat mengembangkan pasar sedan di dalam negeri dengan menurukan pajak mobil jenis itu.


“(Penurunan pajak) agar pasar domestik berkembang dan nantinya di produksi dalam negeri, dan biasanya akan ekspor,” kata Jongkie.

Adapun penjualan sedan di pasar domestik anjlok 34% dari 13.532 unit pada 2016 menjadi 9.139 unit pada 2017. Hal ini dinilai karena Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) atas sedan dikenakan sebesar 30% sehingga membuat harga jual menjadi tinggi. Di sisi lain, PPnBM untuk MPV hanya 10%.
(ray/ray) Next Article Ekonomi Lesu, Penjualan Mobil Toyota Diperkirakan Turun 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular