Ekonomi AS Hanya Tumbuh 2,6%, di Bawah Ekspektasi

Houtmand P Saragih & Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
27 January 2018 09:56
Departemen Perdagangan AS mengumumkan angka pertumbuhan AS pada kuartal IV 2,6% di bawah angka pertumbuhan kuartal III-2017 yang tercatat 3,2%.
Foto: CNBC
New York, CNBC Indonesia - Angka pertumbuhan Amerika Serikat (AS) pada kuartal IV-201 di luar dugaan mengalami perlambatan. Departemen Perdagangan AS mengumumkan angka pertumbuhan AS pada kuartal IV 2,6% di bawah angka pertumbuhan kuartal III-2017 yang tercatat 3,2%.

Pencapaian tersebut juga lebih rendah dibandingkan konsensus Reuters yang memperkirakan pertumbuhan AS bisa mencapai sebesar 3%. “Angka tersebut tentunya mengecewakan karena pertumbuhan 3% itu sudah menjadi semacam normal yang baru,” kata Vice President of Investment Strategy E-trade Mike Loewengart seperti dilansir dari CNBC Internasional.

Salah satu pemicu perlambatan ekonomi AS adalah impor barang yang meningkat pada signifikan, dan tercatat sebagai kenaikan yang tercepat dalam tujuh tahun terakhir. Hal ini dinilai sebagai tantangan bagi pemeritahan Presiden Donald yang berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 3%.
Ekonomi AS Hanya Tumbuh 2,6%, Dibawah EkspektasiFoto: CNBC

Sejumlah ekonom memperkirakan PDB AS bisa tumbuh 3% karena didorong pelemahan dolar AS, keniakan harga minyak dan penguatan ekonomi global. Selain itu, Pemerintahan Trump juga sudah memangkas pajak penghasilan perusahaan dari 35% menjadi 21%. Ini akan menjadi dorongan bagi ekonomi AS.

Permintaan barang-barang tahan lama meningkat 2,9% pada Desember 2017. Menurut Departemen Perdagangan AS, angka tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan para ekonom di kisaran 0,8%.

Pertumbuhan ekonomi AS masih di topang oleh belanja konsumen, dimana menyumbang lebih dari dua per tiga aktivitas ekonomi AS. Belanja konsumen tercatat meningkat 3,8% pada kuartal IV. Angka tersebut merupakan teringgi sejak 2014. Pada kuartal III-2017 tercatat belanja konsumen hanya tumbuh 2,2%.

Lonjakan belanja konsumen tersebut membuat impor meningkat 13,9% tertinggi sejak kuartal III 2010. Sementara nilai ekspor meningkat karena pelemahan nilai tukar dolar. Tapi kenaikan impor yang lebih besar telah memangkas kontribusi perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 1,13%.
(hps) Next Article Kenaikan Anggaran Pertahanan China Salip Pertumbuhan PDB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular