
Suku Bunga Negatif Jepang
Menabung di Negara-negara Eropa Ini Juga Tak Untung
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 January 2018 14:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Jepang (BoJ) baru mengumumkan suku bunga acuan yang masih ditahan di -0,1%. Langkah ini ditempuh untuk meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat sehingga konsumsi diharapkan meningkat.
Suku bunga negatif tidak hanya diterapkan di Jepang. Sejumlah negara Eropa pun menerapkan kebijakan serupa.
Swiss, misalnya. Sejak awal 2015, bank sentral Swiss, Swiss National Bank (SNB), menetapkan suku bunga acuan -0,75%.
Begitu pula Swedia, yang sejak 2015 juga menerapkan suku bunga negatif. Bahkan bank sentral Swedia, Sveriges Riksbank, terus menurunkan suku bunga acuannya sejak saat itu sebelum menahannya di level -0,5% sejak awal tahun 2016.
Negara tetangga Swedia, yaitu Denmark, juga menerapkan suku bunga negatif. Bahkan suku bunga negatif di Denmark sudah diterapkan sejak 2013.
Seperti halnya Jepang, negara-negara Eropa ini memangkas suku bunga hingga negatif untuk menstimulasi perekonomiannya.
Swiss sempat mengalami periode deflasi yang cukup lama sebelum akhirnya pelonggaran kebijakan moneter mulai menuai hasil.
Pada Januari 2017, Swiss berhasil membukukan inflasi setelah setahun sebelumnya terus-menerus terjebak dalam deflasi. Konsumsi rumah tangga juga mulai merangkak naik meski perlahan.
Hal serupa juga terjadi di Denmark dan Swedia. Inflasi dan konsumsi rumah tangga mulai naik ketika bank sentral terus menerapkan kebijakan moneter ultra longgar.
Jepang, Swiss, Denmark, dan Swedia memang tengah berpacu untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri mereka.
Ketika suatu perekonomian mengandalkan konsumsi dalam negeri, pertumbuhannya mungkin tidak akan terlalu cepat. Namun, pertumbuhan tersebut akan relatif lebih stabil karena tidak terlalu terpengaruh gejolak dari luar.
Tim Riset CNBC Indonesia
(prm) Next Article Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga Negatif
Suku bunga negatif tidak hanya diterapkan di Jepang. Sejumlah negara Eropa pun menerapkan kebijakan serupa.
Swiss, misalnya. Sejak awal 2015, bank sentral Swiss, Swiss National Bank (SNB), menetapkan suku bunga acuan -0,75%.
![]() Sumber: Sveriges Riksbank |
![]() Sumber: Danmarks Nationalbank |
Swiss sempat mengalami periode deflasi yang cukup lama sebelum akhirnya pelonggaran kebijakan moneter mulai menuai hasil.
Pada Januari 2017, Swiss berhasil membukukan inflasi setelah setahun sebelumnya terus-menerus terjebak dalam deflasi. Konsumsi rumah tangga juga mulai merangkak naik meski perlahan.
![]() Sumber: OECD |
![]() Sumber: OECD |
![]() Sumber: OECD |
![]() Sumber: OECD |
Ketika suatu perekonomian mengandalkan konsumsi dalam negeri, pertumbuhannya mungkin tidak akan terlalu cepat. Namun, pertumbuhan tersebut akan relatif lebih stabil karena tidak terlalu terpengaruh gejolak dari luar.
Tim Riset CNBC Indonesia
(prm) Next Article Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga Negatif
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular