
Suku Bunga Negatif Jepang
Di Jepang, Menabung Justru Jadi Buntung
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 January 2018 11:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), masih mempertahankan suku bunga acuannya di -0,1%. Suku bunga acuan di Negeri Sakura itu praktis tidak berubah dalam setahun terakhir.
Apa itu suku bunga negatif?
Umumnya, jika kita menabung atau berinvestasi, biasanya kita mendapat keuntungan berupa bunga. Ketika bunga negatif diterapkan oleh bank sentral suatu negara, maka tabungan atau investasi kita bukannya bertambah namun malah turun karena dikurangi bunga.
Itulah yang saat ini sedang terjadi di Jepang. Menabung atau berinvestasi justru seakan tidak dianjurkan oleh negara, malah diberi disinsentif. Kebijakan tersebut ditempuh karena Jepang membutuhkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi sehingga otoritasnya mendorong masyarakat untuk berbelanja dan tidak menyimpan uang di bank.
Perekonomian Jepang bergerak stagnan, kalau tidak mau disebut melambat, dalam beberapa tahun terakhir.
Jepang merupakan negara dengan orientasi luar negeri. Pertumbuhan ekonomi Jepang sangat didorong oleh ekspor dan investasi, terutama investasi yang dilakukan di luar negeri.
Negara yang mengandalkan ekspor dan investasi biasanya mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Inilah yang terjadi di Jepang pada dekade 1960-an hingga 1990-an.
Namun, model pertumbuhan ekonomi seperti ini rentan terhadap gejolak eksternal. Kala ekspor dan investasi terkontraksi, perekonomian Jepang ikut terseret merah.Ketika perekonomian dunia melambat, maka permintaan menurun sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik.
Jepang sangat mendambakan pertumbuhan ekonomi yang digerakkan permintaan dalam negeri untuk menjaga stabilitas perekonomian domestiknya.
Oleh karena itu, BoJ menerapkan suku bunga negatif untuk mendorong agar masyarakat Jepang mengurangi investasi. Masyarakat diajak untuk lebih banyak mengeluarkan uangnya untuk konsumsi.
Tidak hanya melalui jalur suku bunga, Jepang menghalalkan segara cara agar masyarakat bisa lebih banyak berbelanja.
Tahun lalu, Perdana Menteri Shinzo Abe meminta perusahaan-perusahaan untuk menaikkan gaji karyawan mereka sebanyak 3% untuk mendorong belanja rumah tangga.
Tim Riset CNBC Indonesia
(prm) Next Article Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga Negatif
Apa itu suku bunga negatif?
Umumnya, jika kita menabung atau berinvestasi, biasanya kita mendapat keuntungan berupa bunga. Ketika bunga negatif diterapkan oleh bank sentral suatu negara, maka tabungan atau investasi kita bukannya bertambah namun malah turun karena dikurangi bunga.
Perekonomian Jepang bergerak stagnan, kalau tidak mau disebut melambat, dalam beberapa tahun terakhir.
![]() Sumber: Bank Dunia |
Negara yang mengandalkan ekspor dan investasi biasanya mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Inilah yang terjadi di Jepang pada dekade 1960-an hingga 1990-an.
Namun, model pertumbuhan ekonomi seperti ini rentan terhadap gejolak eksternal. Kala ekspor dan investasi terkontraksi, perekonomian Jepang ikut terseret merah.Ketika perekonomian dunia melambat, maka permintaan menurun sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik.
![]() Sumber: Kantor Kabinet Jepang |
Oleh karena itu, BoJ menerapkan suku bunga negatif untuk mendorong agar masyarakat Jepang mengurangi investasi. Masyarakat diajak untuk lebih banyak mengeluarkan uangnya untuk konsumsi.
Tidak hanya melalui jalur suku bunga, Jepang menghalalkan segara cara agar masyarakat bisa lebih banyak berbelanja.
Tahun lalu, Perdana Menteri Shinzo Abe meminta perusahaan-perusahaan untuk menaikkan gaji karyawan mereka sebanyak 3% untuk mendorong belanja rumah tangga.
Tim Riset CNBC Indonesia
(prm) Next Article Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga Negatif
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular