
Pemerintah Kaji Skema Pendanaan Campuran untuk Infrastruktur
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
17 January 2018 21:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini sedang mengkaji model pendanaan campuran (blended finance) untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur, baik proyek yang masuk dalam APBN maupun proyek di luar APBN.
“Kami lagi lihat model-model pendanaannya, karena kalo kita semua bertumpu pada BUMN kan ga jadi-jadi lagi nanti.Kita koordinasi ya terus ya dengan kepala bappenas juga lihat kemudian OJK kami sharing semua pemikiran-pemikiran kami,” ujar Luhut Binsar Panjaitan, usai melaksanakan Rapat Koordinasi blended finance di Kementrian Bidang perekonomian Kemaritiman, Rabu (17/1/2018).
Untuk saat ini, pemerintah akan menjadikan LRT (Light Rail Transit) sebagai contoh dalam pendanaan proyek infrastruktur dengan blended finance.
“kami lihat lagi nanti, sekarang kan kebetulan yang lagi popular kereta (LRT). Kita lihat nanti pertumbuhan blended finance seperti apa” tambah Luhut.
Lebih lanjut, blended finance merupakan seumber pendanaan investasi dari berbagai elemen, mulai dari pasar, elemen investor yang filantropis, multilateral, donor bank, technical assistance, dana pemerintah ditambah dengan guarantee (jaminan), dalam melakukan pembiayaan sebuah proyek.
“Dari blended finance itu, aspek nya banyak sekali ada lingkungan hidup, kelautan, transporatsi, smart city pokoknya banyaklah,” ujar Arif Havas Oegroseno Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan kemaritiman RI, di kesempatan yang sama.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan study mengenai blended finance pada akhir Januari di Davos, Prancis. “kami lihat nanti pertumbuhan blended finance di paris, tanggal 20 selama seminggu, itu kan menarik itu,” tambah Luhut.
(roy) Next Article Proyek LRT Jabodebek On Track Beroperasi Juni 2022
“Kami lagi lihat model-model pendanaannya, karena kalo kita semua bertumpu pada BUMN kan ga jadi-jadi lagi nanti.Kita koordinasi ya terus ya dengan kepala bappenas juga lihat kemudian OJK kami sharing semua pemikiran-pemikiran kami,” ujar Luhut Binsar Panjaitan, usai melaksanakan Rapat Koordinasi blended finance di Kementrian Bidang perekonomian Kemaritiman, Rabu (17/1/2018).
Untuk saat ini, pemerintah akan menjadikan LRT (Light Rail Transit) sebagai contoh dalam pendanaan proyek infrastruktur dengan blended finance.
Lebih lanjut, blended finance merupakan seumber pendanaan investasi dari berbagai elemen, mulai dari pasar, elemen investor yang filantropis, multilateral, donor bank, technical assistance, dana pemerintah ditambah dengan guarantee (jaminan), dalam melakukan pembiayaan sebuah proyek.
“Dari blended finance itu, aspek nya banyak sekali ada lingkungan hidup, kelautan, transporatsi, smart city pokoknya banyaklah,” ujar Arif Havas Oegroseno Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan kemaritiman RI, di kesempatan yang sama.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan study mengenai blended finance pada akhir Januari di Davos, Prancis. “kami lihat nanti pertumbuhan blended finance di paris, tanggal 20 selama seminggu, itu kan menarik itu,” tambah Luhut.
(roy) Next Article Proyek LRT Jabodebek On Track Beroperasi Juni 2022
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular