
Proyek LRT Jabodebek On Track Beroperasi Juni 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek hingga minggu ke 3 Mei 2021 telah mencapai 84,47% untuk pembangunan prasarana (stasiun dan lintas) dan 98,8% untuk sarana. Sedangkan progres pembebasan lahan untuk depo kini telah selesai 100%.
Dengan progres ini LRT Jabodebek optimis ditargetkan beroperasi pada Juni 2022. Pada monitoring risiko atas jaminan pemerintah yang dilakukan sebelumnya oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kemenkeu, pada tanggal 16 April 2021, PT KAI menyampaikan bahwa mulai Oktober 2020, kereta (trainset) LRT Jabodebek telah melakukan uji perjalanan manual (grade of automation level 0/GoA0) pada Lintas Pelayanan (LP) 1 Cibubur - Cawang yang berada disisi tol Jagorawi.
Pengujian tersebut akan terus ditingkatkan secara bertahap menjadi operasi tanpa masinis (grade of automation level 3/GoA3). Dengan teknologi ini jarak kedatangan kereta di LP 3 (Cawang - Dukuh Atas) akan menjadi jalur kereta paling cepat, yaitu tiap 3 menit sekali pada jam sibuk, sedangkan pada LP 1 dan 2 adalah tiap 6 menit sekali.
Dengan teknologi yang digunakan pada LRT Jabodebek, tiap harinya akan mampu mengangkut 180.000 penumpang pada tahun pertama operasinya. Setelah beroperasi, LRT akan melengkapi sarana transportasi masal berbasis rel di area Jakarta, sebagaimana yang telah diterapkan pada kota-kota metropolitan lain di seluruh dunia.
Keberhasilan dari proyek LRT dengan nilai investasi awal Rp 29,9 triliun ini tidak terlepas dari berbagai dukungan Pemerintah melalui Kemenkeu, di antaranya melalui penyertaan modal negara dan jaminan pemerintah. Dukungan dari Pemerintah diperlukan untuk mendorong percepatan penyelesaian proyek, khususnya dari sisi pemenuhan kebutuhan pembiayaan.
Salah satu bentuk dukungan pemerintah yang telah diberikan melalui Kemenkeu dalam bentuk jaminan pemerintah sesuai PMK Nomor 148/PMK.08/2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Jaminan Pemerintah untuk Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Selain PMN sebesar Rp 7,6 triliun, saat ini jaminan telah diberikan atas pinjaman sindikasi sebesar Rp 18,1 triliun dan pinjaman transaksi khusus sebesar Rp 1,15 triliun. Terhadap tambahan pendanaan untuk pembangunan depo sebesar Rp4,2 T, Pemerintah akan memberikan fasilitas Jaminan Pemerintah setelah dilakukan amendemen terhadap perjanjian pinjaman terkait.
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik LRT Jabodebek, Ini Dia Perasaan Bahagia Jokowi!