Internasional

Korea Utara Tolak Bicarakan Program Senjata Nuklir

Rehia Sebayang & prm, CNBC Indonesia
11 January 2018 06:28
Korea Utara tetap menolak membicarakan program pengembangan senjata nuklirnya walaupun menyepakati hal lain dengan Korea Selatan
Foto: Reuters
Seoul, CNBC Indonesia - Walaupun telah sepakat untuk mengirimkan delegasi Olimpiade dan mengadakan pembicaraan lanjutan untuk mencegah timbulnya konflik baru di masa depan, Korea Utara (Korut) tetap menolak membicarakan program pengembangan senjata nuklirnya.

Delegasi Korut dan tetangganya, Korea Selatan (Korsel), bertemu hari Selasa (9/1/2018) untuk kali pertama dalam dua tahun terakhir di Panmunjom, sebuah zona bebas militer di wilayah Korut.


Dalam pernyataan bersama yang disampaikan perwakilan kedua negara setelah pertemuan selama 11 jam selesai, Korut dan Korsel menyatakan sepakat untuk mengadakan pembicaraan soal militer. Selain itu, Korut juga akan mengirimkan satu delegasi besar untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Korsel bulan depan.

Namun, Korut mengeluarkan protes keras setelah Seoul mengusulkan untuk membicarakan denuklirisasi Semenanjung Korea.

“Seluruh senjata kami, termasuk bom atom, bom hidrogen, dan rudal balistik, hanya tertuju [untuk menyerang] Amerika Serikat [AS], bukan saudara-saudara kami, bukan juga China atau Rusia,” kata pemimpin negosiator Korut, Ri Son-gwon, dilansir dari Reuters.

“Ini bukan tentang Korea Utara dan Selatan, dan usaha membawa isu ini [pengembangan senjata nuklir] hanya akan menimbulkan konsekuensi negatif dan berisiko membuat segala pencapaian hari ini menjadi sia-sia,” tambah Ri.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS tidak memberi komentar atas ancaman Korut tersebut.


Deplu AS menyatakan Washington tertarik bergabung dalam pembicaraan-pembicaraan selanjutnya namun tetap bersikeras agar denuklirisasi Korut dijadikan salah satu agenda pembahasan. Sikap itu mengindikasikan terobosan kesepakatan diplomatik antara AS dan Korut masih jauh dari kenyataan.

“Kami akan ikut terlibat pada waktu yang tepat,” kata Presiden AS Donald Trump hari Sabtu.

Walaupun Korut menolak keras pembicaraan soal senjata nuklirnya, Kementerian Persatuan Korsel yakin pembicaraan hari Selasa itu pada akhirnya akan membahas “resolusi fundamental” bagi isu nuklir.

“Kami akan berkoordinasi dengan AS, China, Jepang, dan negara tetangga lainnya dalam proses ini,” kata kementerian. Seoul juga telah meminta Pyongyang untuk menghentikan tindakan-tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan di regional itu.


(dru) Next Article AS Sebut Pertemuan Korut-Korsel Langkah Awal Denuklirisasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular