
Internasional
Memanas, Korea Selatan Tangkap Tentara Korut
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
01 August 2019 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia- Militer Korea Selatan menangkap seorang tentara Korea Utara yang melintasi zona demiliterisasi (DMZ) yang dijaga ketat, pada Kamis waktu setempat.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan tentara itu mengaku bahwa mereka akan menyeberang ke Korea Selatan. Tentara aktif yang tidak dikenal itu, pertama kali terdeteksi oleh alat pencitraan yang bergerak ke selatan, dekat Sungai Imijin pada Rabu malam. Sebelum tengah malam, pasukan Korea Selatan membawanya untuk alasan keamanan.
Pada hari yang sama, pada Rabu, militer Korea Selatan menemukan mayat di dekat DMZ, yang diduga warga sipil Korea Utara, hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Kemeterian Pertahanan Korea Selatan.
Berbalutkan celana militer dan ikat pinggang, mayat itu ditemukan di Sungai Imjin, dan tampaknya telah mati selama kurang lebih dua minggu, lapor kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Dalam kasus lain, Korea Selatan telah mengembalikan setidaknya tiga warga Korea Utara yang melintasi perbatasan laut menggunakan kapal penangkap ikan. Para pejabat dari Korea Selatan mengatakan, mereka berpikir para nelayan itu mungkin ingin menyeberang, tetapi pada akhirnya mereka memilih untuk kembali ke Korea Utara.
Ratusan warga Korea Utara kerap kali melakukan perjalanan ke Korea Selatan setiap tahunnya, dengan tujuan untuk menyeberang, tetapi penyeberangan ke DMZ secara tidak sah jarang terjadi.
Kesulitannya karena zona tersebut dipenuhi ranjau, pagar, pos jaga, dan peralatan militer lainnya di kedua sisi perbatasan. Penyeberangan terakhir oleh seorang tentara Korea Utara melalui DMZ adalah pada November 2018.
Pada November 2017, seorang tentara Korea Utara ditembak beberapa kali oleh rekan-rekan serdadunya, ketika ia melarikan diri melintasi perbatasan ke Korea Selatan, tempat ia dirawat oleh dokter.
Beberapa minggu kemudian, tentara Korea Utara lainnya melintasi perbatasan untuk menyeberang, dan menyebabkan terjadinya sebuah insiden, yaitu seorang penjaga Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke Korea Utara.
Pada tahun lalu, Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk mencoba mengurangi perselisihan di sepanjang perbatasan mereka, dengan mengurangi jumlah ranjau dan pos penjagaan, melucuti penjaga mereka, dan memaksakan adanya zona larangan terbang.
(dob) Next Article Korsel Ngamuk, Korut Tembak Rudal
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan tentara itu mengaku bahwa mereka akan menyeberang ke Korea Selatan. Tentara aktif yang tidak dikenal itu, pertama kali terdeteksi oleh alat pencitraan yang bergerak ke selatan, dekat Sungai Imijin pada Rabu malam. Sebelum tengah malam, pasukan Korea Selatan membawanya untuk alasan keamanan.
Pada hari yang sama, pada Rabu, militer Korea Selatan menemukan mayat di dekat DMZ, yang diduga warga sipil Korea Utara, hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Kemeterian Pertahanan Korea Selatan.
Berbalutkan celana militer dan ikat pinggang, mayat itu ditemukan di Sungai Imjin, dan tampaknya telah mati selama kurang lebih dua minggu, lapor kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Dalam kasus lain, Korea Selatan telah mengembalikan setidaknya tiga warga Korea Utara yang melintasi perbatasan laut menggunakan kapal penangkap ikan. Para pejabat dari Korea Selatan mengatakan, mereka berpikir para nelayan itu mungkin ingin menyeberang, tetapi pada akhirnya mereka memilih untuk kembali ke Korea Utara.
Ratusan warga Korea Utara kerap kali melakukan perjalanan ke Korea Selatan setiap tahunnya, dengan tujuan untuk menyeberang, tetapi penyeberangan ke DMZ secara tidak sah jarang terjadi.
Kesulitannya karena zona tersebut dipenuhi ranjau, pagar, pos jaga, dan peralatan militer lainnya di kedua sisi perbatasan. Penyeberangan terakhir oleh seorang tentara Korea Utara melalui DMZ adalah pada November 2018.
Pada November 2017, seorang tentara Korea Utara ditembak beberapa kali oleh rekan-rekan serdadunya, ketika ia melarikan diri melintasi perbatasan ke Korea Selatan, tempat ia dirawat oleh dokter.
Beberapa minggu kemudian, tentara Korea Utara lainnya melintasi perbatasan untuk menyeberang, dan menyebabkan terjadinya sebuah insiden, yaitu seorang penjaga Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke Korea Utara.
Pada tahun lalu, Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk mencoba mengurangi perselisihan di sepanjang perbatasan mereka, dengan mengurangi jumlah ranjau dan pos penjagaan, melucuti penjaga mereka, dan memaksakan adanya zona larangan terbang.
(dob) Next Article Korsel Ngamuk, Korut Tembak Rudal
Most Popular