Belum Deal, Pemerintah dan Hyundai Masih Negosiasi Investasi
30 July 2019 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pabrikan otomotif raksasa Korea Selatan (Korsel) berinvestasi di Indonesia belum final. Pemerintah dan Hyundai masih melakukan negosiasi soal insentif.
Peraturan Presiden (Perpres) ditargetkan akan diteken oleh Presiden Jokowi pada pekan ini. Perpres ini untuk mendukung pengembangan dan investasi kendaraan listrik di Indonesia. Selain itu, akan ada Peraturan Pemerintah (PP) soal insentif pajak mengenai Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
"Hyundai masih negosiasi mengenai insentif," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong di kantornya, Selasa (30/7)
Pria yang biasa disapa dengan Tom Lembong ini menargetkan negosiasi dengan Hyundai paling akhir bisa tuntas sebelum November 2019. Presiden Jokowi rencananya akan terbang ke Korsel.
"Kami pasang deadline negosiasi selesai sebelum ASEAN-Korea Summit KTT ASEAN-Korea di Busan November ini," kata Tom.
Pekan lalu, Presiden Jokowi menerima kunjungan pimpinan Hyundai Motors Group Euisun Chung beserta para jajaran direksinya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Chung didampingi oleh Presiden Hyundai Motors Group Young Woon Kong, Wakil Presiden Eksekutif Hong Jae Park, Wakil Presiden Senior Youngtrack Lee, serta penerjemah khusus Jihyun Kim.
Pertemuan antara Hyundai Motors Group dan Jokowi juga membahas mengenai teknologi yang akan dikembangkan terhadap produksi pabrikan mobil asal Seoul, Korea Selatan.
"Di dalamnya termasuk mobil listrik, kendaraan otonom. Industri ini bahkan sedang mempertimbangkan untuk mobil terbang," jelas Menperin Airlangga Hartarto.
(hoi/hoi)
Peraturan Presiden (Perpres) ditargetkan akan diteken oleh Presiden Jokowi pada pekan ini. Perpres ini untuk mendukung pengembangan dan investasi kendaraan listrik di Indonesia. Selain itu, akan ada Peraturan Pemerintah (PP) soal insentif pajak mengenai Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
"Hyundai masih negosiasi mengenai insentif," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong di kantornya, Selasa (30/7)
Pria yang biasa disapa dengan Tom Lembong ini menargetkan negosiasi dengan Hyundai paling akhir bisa tuntas sebelum November 2019. Presiden Jokowi rencananya akan terbang ke Korsel.
"Kami pasang deadline negosiasi selesai sebelum ASEAN-Korea Summit KTT ASEAN-Korea di Busan November ini," kata Tom.
Pekan lalu, Presiden Jokowi menerima kunjungan pimpinan Hyundai Motors Group Euisun Chung beserta para jajaran direksinya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Chung didampingi oleh Presiden Hyundai Motors Group Young Woon Kong, Wakil Presiden Eksekutif Hong Jae Park, Wakil Presiden Senior Youngtrack Lee, serta penerjemah khusus Jihyun Kim.
Pertemuan antara Hyundai Motors Group dan Jokowi juga membahas mengenai teknologi yang akan dikembangkan terhadap produksi pabrikan mobil asal Seoul, Korea Selatan.
"Di dalamnya termasuk mobil listrik, kendaraan otonom. Industri ini bahkan sedang mempertimbangkan untuk mobil terbang," jelas Menperin Airlangga Hartarto.
Artikel Selanjutnya
Sah! Hyundai Investasi Pabrik di Indonesia Senilai Rp 21 T
(hoi/hoi)