
Internasional
Korea Utara akan Kirim Delegasi ke Olimpiade Korea Selatan
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
10 January 2018 16:56

Seoul, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) akan mengirimkan para atletnya untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan bulan depan, ungkap pejabat Korea Selatan (Korsel) hari Selasa (9/1) seusai pertemuan formal pertama mereka setelah lebih dari dua tahun bersitegang tentang program senjata nuklir Pyongyang.
Seperti dilansir oleh AFP, pada pertemuan di Panmunjom, sebuah desa bebas militer di Korut yang memisahkan Semenanjung Korea, kedua belah pihak setuju untuk menyelenggarakan pembicaraan militer serta membuka layanan telepon militer yang dibekukan sejak Februari 2016.
Pertemuan tersebut terjadi setelah Seoul merespons pidato Tahun Baru pemimpin Korut Kim Jong-Un pekan lalu yang menawarkan dialog tingkat tinggi. Di saat yang sama, layanan telepon sipil juga dibuka kembali setelah dibekukan selama hampir dua tahun.
Pemerintah Korsel dan penyelenggara Olimpiade menyambut baik tawaran Pyongyang – yang diboikot sejak Olimpiade Musim Panas tahun 1988 di Seoul – untuk turut ambil bagian pada perhelatan yang berulangkali disebut sebagai “Olimpiade perdamaian” di Pyeongchang bulan depan.
Awalnya, Korut belum memberikan indikasi mereka akan mengikuti kejuaraan tersebut sampai sebelum Kim berpidato. Namun, mereka masih bersikukuh untuk meneruskan program senjata nuklir untuk menantang sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan meluncurkan misil yang mampu mencapai Amerika Serikat (AS) dan melakukan uji coba senjata nuklir keenam yang kabarnya paling kuat.
“Pihak Korut akan mengirimkan delegasi tingkat tinggi, delegasi Olimpiade, atlet, pemandu sorak, kelompok seniman, penonton, tim demonstrasi taekwondo serta kelompok pers, sementara Korea Selatan akan menyediakan berbagai fasilitasnya,” ungkap kedua negara dalam sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan itu.
AS dengan berhati-hati menyambut pertemuan tersebut, sembari memperingatkan bahwa undangan kepada Korut untuk ikut pada kompetisi tersebut tidak boleh mengacaukan usaha internasional untuk mengisolasi rezim Kim.
Pemerintah AS akan bekerja dengan Seoul untuk memastikan bahwa partisipasi Korut “tidak melanggar sanksi yang diberikan oleh Dewan Keamanan PBB terhadap program nuklir dan misil balistik yang melanggar hukum,” ungkap AS dalam sebuah rilis.
AS menambahkan bahwa Presiden Trump dan mitranya Presiden Korsel Moon Jae-in telah sepakat “untuk melanjutkan kampanye pemberian tekanan maksimal kepada Korea Utara demi tercapainya tujuan denuklirisasi yang tuntas dan dapat dibuktikan.”
(prm/prm) Next Article Ciptakan Perdamaian, Pemimpin 2 Korea Dapat Penghargaan
Seperti dilansir oleh AFP, pada pertemuan di Panmunjom, sebuah desa bebas militer di Korut yang memisahkan Semenanjung Korea, kedua belah pihak setuju untuk menyelenggarakan pembicaraan militer serta membuka layanan telepon militer yang dibekukan sejak Februari 2016.
Pertemuan tersebut terjadi setelah Seoul merespons pidato Tahun Baru pemimpin Korut Kim Jong-Un pekan lalu yang menawarkan dialog tingkat tinggi. Di saat yang sama, layanan telepon sipil juga dibuka kembali setelah dibekukan selama hampir dua tahun.
Pemerintah Korsel dan penyelenggara Olimpiade menyambut baik tawaran Pyongyang – yang diboikot sejak Olimpiade Musim Panas tahun 1988 di Seoul – untuk turut ambil bagian pada perhelatan yang berulangkali disebut sebagai “Olimpiade perdamaian” di Pyeongchang bulan depan.
Awalnya, Korut belum memberikan indikasi mereka akan mengikuti kejuaraan tersebut sampai sebelum Kim berpidato. Namun, mereka masih bersikukuh untuk meneruskan program senjata nuklir untuk menantang sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan meluncurkan misil yang mampu mencapai Amerika Serikat (AS) dan melakukan uji coba senjata nuklir keenam yang kabarnya paling kuat.
“Pihak Korut akan mengirimkan delegasi tingkat tinggi, delegasi Olimpiade, atlet, pemandu sorak, kelompok seniman, penonton, tim demonstrasi taekwondo serta kelompok pers, sementara Korea Selatan akan menyediakan berbagai fasilitasnya,” ungkap kedua negara dalam sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan itu.
AS dengan berhati-hati menyambut pertemuan tersebut, sembari memperingatkan bahwa undangan kepada Korut untuk ikut pada kompetisi tersebut tidak boleh mengacaukan usaha internasional untuk mengisolasi rezim Kim.
Pemerintah AS akan bekerja dengan Seoul untuk memastikan bahwa partisipasi Korut “tidak melanggar sanksi yang diberikan oleh Dewan Keamanan PBB terhadap program nuklir dan misil balistik yang melanggar hukum,” ungkap AS dalam sebuah rilis.
AS menambahkan bahwa Presiden Trump dan mitranya Presiden Korsel Moon Jae-in telah sepakat “untuk melanjutkan kampanye pemberian tekanan maksimal kepada Korea Utara demi tercapainya tujuan denuklirisasi yang tuntas dan dapat dibuktikan.”
(prm/prm) Next Article Ciptakan Perdamaian, Pemimpin 2 Korea Dapat Penghargaan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular