Separuh Jalan 2023, Yakin Keuanganmu Gak Bermasalah?

Robertus Adrianto Serin, CNBC Indonesia
06 June 2023 17:15
Atur keuangan
Foto: Shutterstock

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun ini sudah masuk bulan ke-enam alias setengah jalan. Tidak ada salahnya jika kamu mulai cek lagi kesehatan keuanganmu sepanjang paruh 2023.

Cek kesehatan keuangan berkala baik bagimu karena bisa mengevaluasi perilaku konsumsi, menabung, hingga jumlah hutang dan bisa mengantisipasi sejak dini kesalahan dalam mengelola keuangan pribadi.

Apalagi dari Januari hingga Juni 2023 banyak event yang menguras biaya dari konser Blackpink, lebaran, beli tiket Coldplay, sampai beli tiket buat nonton Messi di GBK.

Lantas, apa saja yang harus dicek?

Secara garis besar mengukur kesehatan keuangan untuk melihat seberapa besar utang dan beban yang ditanggung dibandingkan dengan pendapatan atau aset pribadi. Oleh karena itu cek kesehatan keuangan bisa menggunakan 5 rasio di bawah ini:

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini untuk mengukur kesiapan keuangan dalam menghadapi kondisi darurat seperti krisis yang menyebabkan penghasilan terputus. Rasio ini biasa juga disebut dengan rasio dana darurat.

Rasio Likuiditas = aset lancar : pengeluaran rutin tiap bulan

Aset lancar adalah aset yang mudah dicairkan menjadi uang tunai. Contohnya kas di tabungan, saham, reksa dana, atau deposito dengan tenor pendek. Idealnya rasio ini besarannya adalah 3-6 kali dari pengeluaran rutin tiap bulan.

2. Rasio Kemampuan Bayar Utang

Utang bisa menjadi penyakit keuangan pribadi. Saat utang yang dibayar terlalu tinggi untuk dibayar tiap bulannya bisa menciptakan utang baru yang terus menggulung. Akhirnya linggkaran setan utang susah diputus dan hidup menjadi tidak tenang.

Hal ini bisa diantisipasi dengan mengukur tigkat ekmampuan membayar utang sedini mungkin. Caranya?

Rasio Kemampuan Bayar Utang = utang yang dibayar tiap bulan : total pendapatan tiap bulan

Idealnya adalah 25% hingga 30%, lebih baik lagi di bawah angka itu. Jika lebih dari itu lebih baik segera lunasi utang dengan nominal kecil atau menambah pendapatan.

Kemudian rasio ini bisa dikembangkan dengan mengukur utang konsumtif saja.

Rasio utang konsumtif = utang konsumtif : pendapatan

Apa itu utang konsumtif?

Utang ini digunakan untuk keperluan 'happy-happy' seperti beli baju, makan, tiket pesawat, hotel, dan lainnya yang tidak termasuk cicil KPR atau kendaraan atau modal usaha (produktif). Sangat baik jika nilainya 0% agar beban keuangan tidak berat.

3. Rasio Biaya Terhadap Pendapatan

Selanjutnya adalah rasio untuk membandingkan biaya kebutuhan sehari-hari yang dikeluarkan tiap bulan dibandingkan dengan biaya pendapatan tiap bulan. Idealnya rasio ini adalah sama dengan satu artinya pendapatan bisa menutupi segala biaya kebtuhan sehari-hari.

Rasio Biaya: Kebutuhan Biaya Tiap bulan : Pendapatan Tiap Bulan

Namun sangat baik jika bisa kurang dari 1 atau 100% sebab sisa uang bisa dimanfaatkan untuk menabung, asuransi, dana darurat, dan investasi. Bahkan untuk sosial atau leisure. Dalam kondisi ini ideal pengeluaran untuk kebutuhan sehari sebesar 40% - 60% pendapatan tiap bulan.

Untuk menjaga rasio ini agar tetap ideal atau ingin menurunkan rasionya bisa dilakukan dengan cara berhemat atau menambah pendapatan.

4. Rasio Tabungan

Menabung perlu dilakukan untuk membeli kebutuhan atau keuangan di masa depan. Menabung tidak hanya di bank, namun juga bisa bisa di deposito atau instrumen investasi lainnya.

Rasio Tabungan: Total Nilai tabungan : pendapatan setahun

Idealnya rasio ini sebesar 10%, akan lebih baik jika nilainya bisa lebih dari minimal agar keuangan lebih sehat.

5. Rasio Solvabilitas

Jika ingin mengukur seberapa sensitif keuangan pribadi terjebak dalam kebangkrutan bisa menggunakan rasio solvabilitas. Rasio ini membandingkan kekayaan dengan total aset yang dimiliki. Kekayaan bersih didapatkan dari semua aset termasuk likuid dan aset jangka panjang dikurangi dengan jumlah kewajiban.

Rasio Solvabilitas: Kekayaan Bersih : Total Aset

Idealnya rasio ini sebesar 35%, jika lebih besar lebih baik karena porsi utang dalam aset makin sedikit dan artinya jumlah beban akan makin berkurang.

Selain lima rasio di atas, untuk menghadapi gejolak 2023 alangkah lebih baik dilengkapi dengan asuransi sebagai jaring pengaman ketika terjadi kejadian tidak terduga yang membuat produktivitas terhenti. Setidaknya tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk ke dokter atau rumah sakit atau bengkel. Karena biaya itu sudah ditanggung oleh asuransi.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Ini 5 Kesalahan Finansial Para Fresh Graduate yang Bikin Miskin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular