Cuan Tipis, Reksa Dana Syariah Tantangannya Berat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja reksa dana syariah selama sepekan, terhitung dari 24 Mei ke 31 Mei terlihat lesu. Saat kinerja mingguan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat minus 1,6 persen, Indeks Saham Syariah atau (Jakarta Islamic Index/JII) justru tercatat mengalami koreksi yang lebih dalam yaitu 2,6%.

Mengakhir Mei 2023, IHSG ditutup di posisi 6633,26. Jika dihitung dari awal tahun, maka IHSG sudah turun 3,17%, dan patut diketahui pula bahwa IHSG cuma menguat pada Februari dan April 2023 saja.

Sementara JII ditutup di posisi 530,51 pada 31 Mei. Melihat kinerja JII dari awal tahun, kinerja Indeks Saham Syariah tercatat minus 13,6%. Dan sama seperti IHSG, jika dilihat secara bulanan, JII hanya mengalami kinerja positif Februari dan April 2023 saja.

Sentimen negatif seperti masalah plafon utang Amerika Serikat (AS) tentu berdampak buruk terhadap pasar. Namun Dewan Perwakilan AS akhirnya meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Rancangan Undang-Undang (RUU)Tanggung Jawab Fiskal atau Fiscal Responsibility Act, yang menangguhkan plafon utang sampai Januari 2025 mendatang.

Di samping itu, anjloknya harga batu bara juga berkontribusi pada loyonya kinerja IHSG pekan lalu. Harga pasir hitam ambruk 26,95% pada Mei, terdalam sejak Januari 2023.

Baca: Gara-Gara China, Batu Bara Sepekan Anjlok 18%

Selain IHSG dan batu bara, masalah jebloknya Rupiah juga kerap mewarnai sentimen di pasar. Pembahasan panas mengenai krisis utang AS juga membuat investor asing melego Surat Berharga Negara (SBN) dan membuat mata uang Garuda ini tertekan.

Tepat pada 31 Mei 2023, mata uang Rupiah sempat tersungkur ke Rp 15 ribu per Dolar AS, meski akhirnya ditutup di Rp 14.985/US$.

Lantas seperti apakah kinerja mingguan dari reksa dana syariah? Financial Expert CNBC Indonesia telah merangkum data 53 reksa dana syariah dengan return tertinggi dalam sepekan dari data Edvisor.id.

Baca: Bukan Saham Gabungan, IHSG Itu 'Indeks Harga Saham GOTO'?

Data tersebut juga dilengkapi dengan indeks acuan sebagai tolok ukurnya serta beberapa indikator seputar imbal hasil dan risiko jika dibandingkan dengan indeks acuan.

(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Apa! Beli Reksa Dana Saham Syariah Bisa Cuan 97%