InvesTime

Sudah 5 Tahun Investasi Reksa Dana, Cuan atau Tekor?

My Money - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 October 2021 18:31
Suasana seminar yang bertajuk kemudahan Investasi Pasar Modal di Era Ekonomi Digital di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/8). Seminar ini diisi oleh pembicara dari Ady F. Pangerang, Presiden Direktur Bareksa.com, Samuel Sentana, Head of Fintech Tokopedi, dan Destya Danang Pradityo, Head of Financial & Payment Services BukaLapak. Seminar ini merupakan satu rangkaian dari acara Investor Summit 2018. Dalam seminar ini selain menginformasikan bahwa pembelian reksa dana telah dapat dilakukan melalui aplikasi dari kedua perusahaan, Bareksa, Tokopedia, dan BukaLapak juga membeberkan rencana untuk lebih membuka akses dan kemudahan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju naik dalam sebulan terakhir mendekati level tertinggi 6.700, kendati indeks acuan pelaku pasar modal Tanah Air saat ini masih berkutat di 6.600.

Dengan kenaikan IHSG ini, instrumen investasi seperti reksa dana mendapatkan katalis positif sehingga bisa memberikan potensi cuan bagi investor, meski sempat ada beberapa kejadian yang mendera pasar modal dan menekan persepsi pasar seperti ada kasus gagal bayar manajer investasi (MI), dalam 5 tahun terakhir.

Data BEI mencatat, dalam sebulan terakhir hingga Senin ini (25/10), IHSG naik 7,83%, sementara dalam setahun terakhir IHSG naik 35%, dan 5 tahun terakhir IHSG juga naik 36,67%.

Bagaimana dengan reksa dana pada periode tersebut?

Head of Research PT Sucor Asset Management Michele Gabriela mengatakan dalam 5 tahun terakhir reksa dana yang ditawarkan Sucor di atas IHSG, yakni bisa naik 63%.

Di sisi lain, dia mengingatkan investor juga tidak boleh asal pilih reksa dana, mengingat pemilihan reksa dana juga disesuaikan dengan horizon investasi investor apakah jangka pendek atau periode jangka panjang.

"Jika investor bisa memilih manajemen investasi (MI) dan melihat, bukan pilih asal reksa dana, mereka bisa mendapat gain yang cukup tinggi," kata Michele dalam dalam program Investime CNBC Indonesia, Kamis (21/10/2021).

Menurut Michele, investor bahkan tidak perlu banyak memikirkan profit harian jika berinvestasi di reksa dana.

"Bisa dibilang ini investasi bisa ditinggal tidur lah dan tetap dapat return sekitar 60-100% di reksa dana saham," tambanya.

"Menurut saya, jika MI-nya kompeten, investor akan cuan," katanya.

"Misalnya seperti di Sucor yang return lima tahun untuk Sucor Equity Fund sekitar 63% dibandingkan IHSG 17%. Kalau untuk syariah equity fund ini kita di 84% dibandingkan IHSG 2,61%. Kalau fleksibel, reksa dana campuran, 102% sementara untuk index acuan di sekitar 6,7%."

Sementara Michele mengakui jika untuk secara year-to-date atau tahun berjalan, return kebanyakan reksa dana saham saat ini terlihat kecil karena indeks saham baru mengalami reli selama periode tersebut.

Adapun reksa dana pasar uang, yang kebanyakan berisi deposito dan obligasi di bawah satu tahun yang menjadi underlying asset-nya, juga menjadi kelihatan jauh lebih bagus dibandingkan reksa dana saham.

"Kalau kita lihat IHSG ini going nowhere selama beberapa bulan terakhir, jadi wajar jika reksa dana saham year-to-date ini minus," imbuhnya.

"Cuma kalau kita lihat dari rally saat ini, dimana blue chip [saham unggulan] sudah kembali berbalik, sebenarnya kita bisa melihat potensial upside lebih besar dibandingkan downside dari saham," katanya.

"Jadi kalau misalnya kita invest sekarang di reksa dana saham, untuk dia turun dalam lebih kecil dibandingkan dengan return reksa dana pasar uang karena memang valuasi saham blue chip masih murah dan upside-nya lebih besar," tandasnya.

Berdasarkan data Infovesta Utama, secara tahunan (year on year/YoY) sejak 17 September 2020 hingga 17 September 2021, empat jenis reksa dana mencatatkan imbal positif.

Laporan Infovesta mengungkapkan bahwa kenaikan tertinggi dialami oleh Reksa Dana Saham (Equity Fund) yang naik 14,77%. Tidak jauh di belakang terdapat Reksa Dana Campuran (Balanced Fund) yang meningkat 13,45%.

Sedangkan dua indeks lainnya juga mengalami kinerja positif, meski kenaikannya tidak mencapai dua digit.

Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) tercatat tumbuh 6,41% dan di posisi terbawah Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund) yang mengalami apresiasi 3,73% pada periode yang disebutkan di atas.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Mau Merdeka Finansial? Ini Deretan Investasi yang Cocok


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading