Grasak-grusuk GoTo cs Mau IPO di 2022, Mohon Sabar Investor!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perusahaan rintisan dengan valuasi unicorn (di atas US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun) dikabarkan akan melantai di bursa saham Tanah Air pada tahun depan dengan mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Maraknya IPO perusahaan rintisan itu juga turut didukung oleh perangkat aturan yang mendukung startup melantai di bursa, antara lain, aturan mengenai Multiple Voting Share (MVS) yang akan terbit pada tahun ini.
Presiden Direktur PT RHB Sekuritas Indonesia, Iwanho mengungkapkan ada beberapa perusahaan rintisan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham sehingga dinantikan para investor.
Dari sisi valuasinya juga beragam tidak hanya dari unicorn atau dengan valuasi Rp 14 triliun, melainkan ada perusahaan dengan valuasi menengah.
"IPO startup kami dengar ada beberapa, tapi memang selain yang unicorn beberapa itu size-nya masih menengah," kata Iwanho, kepada CNBC Indonesia.
RHB Sekuritas sendiri pada tahun ini belum ada mandat perusahaan rintisan dalam pipeline pencatatan saham, tapi di kuartal keempat ini perusahaan menargetkan akan membawa dua perusahaan sektor properti dan konsumer untuk IPO saham di akhir Q4-2021 serta ada beberapa rencana rights issue (penerbitan saham baru).
Sebelumnya, Komisaris Bursa Efek Indonesia, Pandu Sjahrir mengumumkan beberapa perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi unicorn dan decacorn (valuasi US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun) yang berpotensi melantai di pasar saham domestik di tahun depan.
Ketiga perusahaan tersebut yakni GoTo, yang direncanakan akan melakukan IPO pada semester pertama tahun 2022.
Lalu dua perusahaan lainnya, Sicepat Ekspress dan Traveloka yang juga direncanakan akan melantai di tahun depan.
"Ini terakhir banyak yang nanya soal IPO, perkiraan-perkiraan yang ada, ada GoTo, Sicepat, Traveloka," beber Pandu, dalam diskusi bertajuk Investment Trends for 2022, Indonesia Knowlegde Forum (IKF) X - 2021, Kamis (7/10).
Meski begitu, Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fintech Indonesia ini tidak menyebut secara rinci mengenai besaran dana IPO yang dihimpun ketiga perusahaan tersebut.
Bila ketiga perusahaan tersebut merealisasikan rencana penawaran umum perdana saham maka akan kian meramaikan startup unicorn yang melantai ke bursa saham domestik setelah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang listing pada 6 Agustus lalu dengan dana IPO terbesar Rp 22 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Cek 5 Fakta IPO Bukalapak-GoTo, Siapa Paling Dinanti Pasar?
(tas/tas)