InvesTime

Lirik-lirik Saham Rumah Sakit, Seperti Apa Peluang Cuannya?

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
Jumat, 27/08/2021 10:55 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten rumah sakit menjadi salah satu yang diuntungkan di tengah pandemi Covid-19 yang membuat harga sahamnya menguat. Meningkatnya angka kasus positif Covid-19 turut mengerek kinerja emiten rumah sakit.

Nico Laurens, Head of Research Panin Sekuritas mengatakan prospek saham sektor rumah sakit sedang dalam fase terkoreksi meskipun cenderung defensif sehingga koreksi cenderung terbatas.

"Saham rumah sakit sebenarnya marketnya turun, ekspektasi akan lebih positif, ini sektor defensif. Kalau kita lihat 2002, 2008, 2013, ekspektasi under crisis penurunan market, itu biasanya yang lebih defensif, lebih perform, dibanding ikutin growth sisi ekonomi. Saham rumah sakit sebenarnya transpalansi defensif," ujar Nico pada acara InvesTime CNBC Indonesia, Kamis malam (26/8/2021).


Ada beberapa faktor yang menurut Nico yang menjadikan saham rumah sakit terlihat seperti begitu-begitu saja meskipun kasus positif Covid-19 meningkat dan rumah sakit penuh. Menurutnya, saham emiten rumah sakit hampir seluruhnya masuk kategori defensif namun ketika pandemi muncul mereka tidak lagi defensif.

Saat ekonomi melemah karena pandemi Covid-19 seperti saat ini, saham defensif menjadi pilihan tepat untuk berinvestasi. Pasalnya, ketika perusahaan lain mengalami penurunan di tengah kondisi yang tidak pasti, beberapa perusahaan tertentu tetap dapat bertahan.

Selain itu, faktor lain juga berhubungan dengan strategi perusahaan, seperti banyaknya rumah sakit yang menghadirkan omnichannel. Serta banyak juga orang takut untuk ke rumah sakit ditengah kasus Covid-19 yang kian meningkat.

"Ketika pandemi orang lebih takut ke rumah sakit. Di laporan keuangan tahun lalu, Q3 dan Q4, pasien rawat inap dan jalan trend turun. Rs mengkompensasi dengan average revenue per pasien yang lebih tinggi karena mereka adalah pasien Covid-19, treatmentnya lebih mahal. Cuma sebenarnya ketika fase itu, orang lebih takut ke rumah sakit. Itu sebenarnya concernnya," papar ia.

Kendati demikian, Nico yakin bahwa kedepannya saham rumah sakit sudah lebih normal. Dimana tren kasus Covid-19 menurun dan orang sudah berani untuk ke rumah sakit.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Investasi Saham BPJamsostek Saat Trump Picu Gejolak Pasar