Ini Tips Jitu Terhindar dari Rayuan Maut Afiliator

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
11 March 2022 14:25
Ketua SWI Tongam L. Tobing
Foto: Ketua SWI Tongam L. Tobing

Jakarta, CNBC Indonesia - Di era pandemi banyak orang yang belajar berinvestasi, tapi tergiur ingin cepat mendapatkan cuan dan akhirnya terjerumus dalam investasi ilegal.

Padahal, Ketua Satgas Waspada Investasi, Tongam Tobing mengatakan berdasarkan pengalaman dalam investasi ilegal, dana yang sudah masuk tidak bisa kembali 100% dan semua bergantung keputusan pengadilan, mengenai aset-aset yang disita dikembalikan kepada korban atau tidak.

"Semua berdasarkan keputusan pengadilan dan soal pengembalian ke korban juga cukup sulit, yang pasti tidak kembali 100%," jelas Tongam.

Menurutnya, sangat sulit untuk memverifikasi misalnya kerugian Rp 1 miliar tapi akan sangat sulit, apalagi jika bukti hanya berupa transfer tanpa ada kontrak yang jelas.

Oleh karena itu, Tongam kembali menjelaskan kalau dalam berinvestasi butuh 2L, yaitu legal dan logis. Legal apakah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak. Tongam mengatakan kalau jelas legal lebih baik tinggalkan, apalagi seperti Binomo sudah pernah diberhentikan oleh OJK pada 2019.

OJK secara rinci menjelaskan perusahaan dan produk investasi yang ditawarkan telah memperoleh izin dari lembaga dan otoritas yang berwenang. Mulai dari izin badan hukum, izin kegiatan usaha, serta izin memasarkan produk investasi.

"Kalau tidak legal, tidak ada badan hukum dan tidak ada izin, berarti tinggalkan," tegas Tongam.

Adapun L yang kedua adalah logis, menurut Tongam kalau sampai untung terus juga patut dicurigai. Oleh karena itu, perlu logis agar juga bisa memahami potensi lost.

Jurus logis menurut OJK berarti keuntungan yang ditawarkan masuk akal dan wajar. Investasi yang legal tidak akan menjanjikan untung besar tanpa risiko dalam waktu cepat.

"Hal yang utama tetap penegakan hukum, kami berharap masyarakat yang merasa dirugikan silakan melapor agar mereka yang bersalah bsia mendapatkan hukuman yang setimpal," pungkas Tongam.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Satu Kampung Tertipu Forex, Pengawasan Kemendag Dipertanyakan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular