InvesTime

Corona Meledak, Begini Dampaknya ke Saham Farmasi & RS

My Money - Rahajeng KH, CNBC Indonesia
01 July 2021 17:12
Infografis: Isolasi Mandiri, Siapkan Obat dan Vitamin Ini Foto: Infografis/Isolasi Mandiri, Siapkan Obat dan Vitamin Ini/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda mereda dengan penambahan kasus baru mencapai 20.000 dalam beberapa hari terakhir. Sentimen 'ledakan' kasus ini pun berpengaruh ke saham-saham farmasi dan emiten rumah sakit di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Analis PT Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan lonjakan kasus corona tidak selalu berdampak positif bagi emiten rumah sakit mapun farmasi. Dia mencontohkan ketika kasus melonjak di Januari, masyarakat takut untuk berobat ke rumah sakit sehingga kunjungan turun dan permintaan obat resep pun turun.

Adanya vaksinasi menurutnya bisa menjadi katalis positif dan membangkitkan harapan penurunan penularan Covid-19. Dengan begitu masyarakat tidak takut untuk berobat ke RS. Mino mengatakan di kuartal I-2021 kunjungan ke RS sudah mulai normal, namun kembali tertekan karena ada lonjakan kasus.

"Antara emiten rumah sakit dan farmasi saling terkait, karena ketika kunjungan turun permintaan obat resep juga turun. Jika diminta memilih ada beberapa emite yang mencatatkan kinerja baik dan memiliki potensi menarik yakni PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF), dia memiliki tiga segmen usaha dan semuanya mengalami pertumbuhan," kata Mino dalam InvesTime CNBC Indonesia, Rabu (30/6/2021).

Mino menyebutkan secara jangka pendek INAF menarik dikoleksi terutama di masa pandemi ini. Namun untuk investor jangka panjang yang ingin mengkoleksi saham farmasi, dia merekomendasikan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

"Untuk Kalbe kan sedang mengembangkan obat untuk Covid-19 untuk gejala ringan dan pasien di atas usia 50 tahun, sehingga akan menarik jika berhasil. Kalbe juga sedang bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan untuk mengembangkan vaksin, itu mengapa kita rekomendasikan Kalbe. Kalau SIDO, dia leader di pasar jamu herbal, jadi dengan kinerja tahun ini cukup solid dan status sebagai market leader kami merekomendasikan saham itu," kata dia.

Sementara untuk emiten rumah sakit, dengan naiknya kasus Covid-19 maka emiten yang menyediakan ruang perawatan Covid-19 juga menarik. Mino mengatakan saat ini paling banyak adalah PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) 35%, kemudian PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) dengan porsi 28% dan terakhir PT Siloam International Hospitals (SILO) 12%. Dari pergerakan harga yang menarik menurutnya adalah saham MIKA yang masih agak ketinggalan dibandingkan emiten lainnya.

"Saham-saham RS ini semuanya sudah cukup di atas, yang agak ketinggalan dan menarik dilirik adalah emiten Mitra Keluarga," kata Mino.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Teka-teki Terkuak, Ini Alasan Saham Farmasi Sempat Bangkit


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading