
Harga Emas Antam Hari Ini Drop, tapi Ada Kabar Gembira nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam akhirnya turun dari level tertinggi dalam nyaris 5 bulan terakhir pada perdagangan Rabu (2/6/2021).
Harga emas dunia yang terkoreksi membuat emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini ikut turun. Meski demikian, emas dunia diprediksi akan mencetak rekor tertinggi lagi di tahun ini, yang bisa menjadi kabar baik bagi emas Antam.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas Antam satuan 1 gram turun 0,41% ke Rp 961.000/batang, dari harga kemarin Rp 965.000/batang yang merupakan level tertinggi sejak 8 Januari lalu.
Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan turun 0,44% ke Rp 90.312.000/batang atau Rp 903.120/gram.
PT Antam juga menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 530.500 | Rp 1.061.000 |
1 Gram | Rp 961.000 | Rp 961.000 |
2 Gram | Rp 1.864.000 | Rp 932.000 |
3 Gram | Rp 2.768.000 | Rp 922.667 |
5 Gram | Rp 4.580.000 | Rp 916.000 |
10 Gram | Rp 9.105.000 | Rp 910.500 |
25 Gram | Rp 22.637.000 | Rp 905.480 |
50 Gram | Rp 45.195.000 | Rp 903.900 |
100 Gram | Rp 90.312.000 | Rp 903.120 |
250 Gram | Rp 225.515.000 | Rp 902.060 |
500 Gram | Rp 450.820.000 | Rp 901.640 |
1000 Gram | Rp 901.600.000 | Rp 901.600 |
Harga emas dunia pada perdagangan Selasa kemarin melemah 0,32% ke US$ 1.900,18/troy ons, setelah sebelumya sempat menguat ke US$ 1.916,4/troy ons yang merupakan level tertinggi sejak 8 Januari.
Sepanjang bulan Mei, harga emas mampu menguat 7,8%. Sementara bulan sebelumnya, logam mulia ini naik 3,6%. Tren kenaikan tersebut membuat emas diprediksi akan memecahkan lagi rekor tertinggi sepanjang masa di tahun ini.
Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus tahun lalu. Artinya dari level saat ini, sampai ke rekor tersebut harga emas berjarak sekitar US$ 170, atau sekitar 9% lagi.
Jika harga emas dunia terus menanjak, maka emas Antam tentunya akan ikut terkerek naik.
David Lennox dari Fat Prophets merupakan salah satu analis yang memprediksi harga emas akan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa lagi di tahun ini. Berbicara di acara Squawk Box Asia Senin kemarin, Lennox mengatakan inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS) menjadi pemicu kenaikan emas.
Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi maka permintaannya akan meningkat, harganya pun naik.
Selain itu, pelemahan dolar AS juga dikatakan akan memicu penguatan emas.
Tanda-tanda berlanjutnya pelemahan dolar AS terlihat dari semakin banyaknya pelaku pasar yang mengambil posisi jual (short). Data dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) yang dirilis Jumat lalu menunjukkan posisi jual (short) dolar AS berada di level tertinggi sejak akhir Februari.
Nilai net short dolar AS pada pekan yang berakhir 25 Mei dilaporkan sebesar US$ 27,89 miliar, naik tajam dibandingkan posisi net short sepekan sebelumnya US$ 15,07 miliar.
Naiknya posisi net short tersebut menunjukkan semakin banyak pelaku pasar yang "membuang" dolar AS sebab diprediksi nilainya akan akan melemah.
"Saya pikir pelemahan dolar masih akan berlanjut, hal itu menjadi sangat bagus bagi emas dan logam mulia lainnya," kata Lennox.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?
