
Top! Sempat Profit Taking, Harga Minyak Cetak Rekor Tertinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia tembus rekor tertinggi tahun ini pada perdagangan pagi waktu Asia Rabu (2/6/2021). Untuk kontrak Brent harganya tembus US$ 70,62/barel setelah menguat 0,53%.
Sementara itu untuk kontrak minyak mentah yang menjadi acuan Negeri Paman Sam yaitu West Texas Intermediate (WTI) atau yang juga dikenal dengan lightsweet ditransaksikan di US$ 68,05/barel setelah menguat 0,49%.
Kombinasi perbaikan permintaan turut mendongkrak harga minyak mentah naik. Kelompok negara penghasil minyak yang tergabung dalam OPEC memperkirakan permintaan minyak bakal naik 6 juta barel per hari (bph) atau setara 6% dari permintaan global sebelum pandemi melanda di tahun 2021.
Dalam pertemuan kelompok penghasil minyak yang lebih luas yaitu OPEC+, para kartel sepakat untuk tetap memegang komitmen menaikkan produksi minyak mentah sebesar 2,1 juta bph mulai Mei sampai Juli untuk mengantisipasi kenaikan permintaan.
Meskipun pandemi Covid-19 belum usai, tetapi harga minyak sudah pulih terlebih dahulu yang mencerminkan psikologi pasar yang forward looking. Kenaikan harga minyak yang fantastis dalam setahun terakhir membuat para pengelola dana cenderung memangkas posisi beli (long) di berbagai bursa berjangka beberapa waktu belakangan.
Melansir Reuters, sampai dengan 25 Mei lalu hedge fund dan lembaga pengelola aset lain telah menjual setidaknya kontrak dan opsi minyak setara dengan 8 juta barel.
Penjualan minyak Brent (-12 juta barel), bensin AS (-6 juta barel) dan gas oil Eropa (-6 juta barel) masih diimbangi dengan pembelian minyak WTI di NYMEX dan ICE sebesar 10 juta barel serta minyak diesel AS setara dengan 6 juta barel.
Namun jika dilihat dalam tiga minggu terakhir, total penjualan kontrak dan opsi minyak mencapai 74 juta barel, berbanding terbalik dengan empat pekan sebelumnya yang mencatatkan pembelian setara dengan 102 juta barel. Faktor inilah yang sempat membuat harga minyak tertekan di bulan Mei.
Tindakan tersebut lebih mencerminkan aksi ambil untung (profit taking) para big fund. Sejauh ini sentimen terhadap minyak mentah masih bullish. Posisi bullish long masih mengungguli bearish short dengan rasio 5 : 1.
Hal ini mencerminkan bahwa para big fund masih terbuka pada peluang harga si emas hitam mungkin bisa naik lagi jika berbagai indikator makro mengalami perbaikan dan sinyal pertumbuhan ekonomi global semakin kuat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PDB AS Hingga China Direvisi Naik, Harga Minyak Nanjak!