
Pandemi, NAB Reksa Dana Melonjak Jadi Rp 552 T! Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai aktiva bersih (NAB) atau asset under management (AUM) reksa dana ternyata naik 3,8% sepanjang tahun lalu, sejak Akhir Desember 2019 hingga Desember 2020.
Data Infovesta Utama mencatat, NAB reksa dana, di luar reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), mencapai Rp 552,28 triliun, naik 3,8% dari Desember 2019 sebesar Rp 532,13 triliun.
Bahkan jika dihitung sejak masa pandemi, Maret 2020 hingga akhir Desember, NAB reksa dana melonjak signifikan hingga 20%, dari Rp 461,29 triliun menjadi Rp 552,28 triliun.
Angka NAB Rp 532,13 triliun di Januari 2020, akhirnya bisa disentuh lagi pada November 2020 yakni Rp 532,22 triliun, setelah NAB ambles parah sejak masa pandemi di Maret, kendati secara perlahan naik terus dari April, Mei turun, kemudian naik lagi hingga Desember.
Dari jumlah tersebut, disumbang oleh (secara urutan besaran) yakni reksa dana terproteksi Rp 137,40 triliun, reksa dana pendapatan tetap Rp 126,61 triliun, dan reksa dana saham Rp 126 triliun.
Berikutnya reksa dana pasar uang Rp 92,55 triliun, reksa dana campuran Rp 26,27 triliun, Dana Investasi Real Estate (DIRE) dan KIK-EBA (kontrak investasi kolektif efek beragun aset) Rp 17,87 triliun, reksa dana exchange traded fund (ETF) Rp 16,17 triliun, dan terakhir paling rendah yakni reksa dana indeks Rp 9,40 triliun.
Kenaikan NAB terbesar dibukukan oleh reksa dana ETF melesat 13,87%, reksa dana pendapatan tetap yang naik 11,71%, ETF naik 13,87%, reksa dana indeks naik 7,55%, dan reksa dana pasar uang naik 3,70%.
Sementara yang turun yakni NAB reksa dana saham -7,74%, NAB campuran -12,69%, NAB terproteksi -2,97%, dan DIRE dan KIK EBA -7,74%.
Reksa Dana Denominasi Rupiah 2020 (Rp Miliar)
![]() Reksa dana 2020, rupiah/Infovesta |
Data: Infovesta
NEXT: Alasan kenaikan NAB reksa dana
