Pandemi, NAB Reksa Dana Melonjak Jadi Rp 552 T! Ini Alasannya

tahir saleh, CNBC Indonesia
12 January 2021 07:50
Reksa dana
Foto: Reksa Dana (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai aktiva bersih (NAB) atau asset under management (AUM) reksa dana ternyata naik 3,8% sepanjang tahun lalu, sejak Akhir Desember 2019 hingga Desember 2020.

Data Infovesta Utama mencatat, NAB reksa dana, di luar reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), mencapai Rp 552,28 triliun, naik 3,8% dari Desember 2019 sebesar Rp 532,13 triliun.

Bahkan jika dihitung sejak masa pandemi, Maret 2020 hingga akhir Desember, NAB reksa dana melonjak signifikan hingga 20%, dari Rp 461,29 triliun menjadi Rp 552,28 triliun.

Angka NAB Rp 532,13 triliun di Januari 2020, akhirnya bisa disentuh lagi pada November 2020 yakni Rp 532,22 triliun, setelah NAB ambles parah sejak masa pandemi di Maret, kendati secara perlahan naik terus dari April, Mei turun, kemudian naik lagi hingga Desember.

Dari jumlah tersebut, disumbang oleh (secara urutan besaran) yakni reksa dana terproteksi Rp 137,40 triliun, reksa dana pendapatan tetap Rp 126,61 triliun, dan reksa dana saham Rp 126 triliun.

Berikutnya reksa dana pasar uang Rp 92,55 triliun, reksa dana campuran Rp 26,27 triliun, Dana Investasi Real Estate (DIRE) dan KIK-EBA (kontrak investasi kolektif efek beragun aset) Rp 17,87 triliun, reksa dana exchange traded fund (ETF) Rp 16,17 triliun, dan terakhir paling rendah yakni reksa dana indeks Rp 9,40 triliun.

Kenaikan NAB terbesar dibukukan oleh reksa dana ETF melesat 13,87%, reksa dana pendapatan tetap yang naik 11,71%, ETF naik 13,87%, reksa dana indeks naik 7,55%, dan reksa dana pasar uang naik 3,70%.

Sementara yang turun yakni NAB reksa dana saham -7,74%, NAB campuran -12,69%, NAB terproteksi -2,97%, dan DIRE dan KIK EBA -7,74%.

Reksa Dana Denominasi Rupiah 2020 (Rp Miliar)

Reksa dana 2020, rupiah/InfovestaFoto: Reksa dana 2020, rupiah/Infovesta
Reksa dana 2020, rupiah/Infovesta

Data: Infovesta

NEXT: Alasan kenaikan NAB reksa dana

Head of Research Infovesta Wawan Hendrayana menilai pandemi menajdi berkah bagi beberapa perusahaan manajer investasi (MI) dan bank kustodian seiring dengan melesatnya NAB reksa dana secara industri.

"Di tahun apandemi juga berkah bagi beberapa MI dan kustodian, kelolaanya naik kenceng," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/1/2021).

Dia mengatakan memang ada pembelian baru reksa dana dari investor alias net subscription. Terutama pembelian baru ini terjadi dalam 3 bulan terakhir di tahun lalu.

"Iya memang net sub. Gasnya [kenaikan kencang] memang di 3 bulan terakhir, tetapi sejak terburuk Maret 2020 memang naik terus."

Sementara itu, reksa dana denominasi dolar AS (di luar RDPT) juga melesat sepanjang tahun lalu. NAB reksa dana dolar melesat 32,81% menjadi Rp 2,96 triliun, dari Januari 2020 sebesar Rp 2,22 triliun.

Reksa dana ini terdiri dari NAB reksa dana saham Rp 965,61 miliar, reksa dana pasar uang Rp 138,82 miliar, reksa dan campuran Rp 36,43 miliar, reksa dana pendapatan tetap Rp 1,02 trilun, reksa dana terproteksi Rp 560,47 miliar, dan DIRE+KIK EBA Rp 239,45 miliar.

Reksa Dana Denominasi Dolar AS 2020 (Rp Ribu)

Reksa dana 2020, dolar/InfovestaFoto: Reksa dana 2020, dolar/Infovesta
Reksa dana 2020, dolar/Infovesta

Data: Infovesta

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular