
Suspensi Saham ADHI Dibuka Hari Ini, Hayo Investor Siap-siap!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka kembali suspensi perdagangan saham emiten BUMN konstruksi PT Adi Karya Tbk (ADHI) mulai perdagangan sesi I, Selasa ini (12/1/2021) setelah sebelumnya selama 3 hari dihentikan sementara (suspensi) sejak Kamis pekan lalu (7/1).
Dalam pengumuman Senin malam (11/1), manajemen BEI menyatakan suspensi atas perdagangan saham ADHI di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I hari ini.
"Hal ini menunjuk Pengumuman Bursa No: Peng-SPT-0001/BEI.WAS/01-2021 tanggal 6 Januari 2021, perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham ADHI," tulis pengumuman BEI.
Pada Kamis pekan lalu, saham ADHI disuspensi sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Sebab itu, Bursa menghimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh ADHI.
Sebelum suspensi 7 Januari, saham ADHI juga sempat disuspensi pada 21 Desember dengan alasan yang sama yakni terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Namun keesokan harinya, saham ADHI langsung dibuka kembali pada 22 Desember.
Data BEI mencatat, pada perdagangan sebelum suspensi, hingga Rabu (6/1), saham ADHI sudah melesat 11,49% dalam sepekan terakhir perdagangan. Dalam 3 bulan terakhir saham ADHI bahkan melesat 259% dengan kapitalisasi pasar Rp 6,39 triliun.
Adhi baru saja menerima pembayaran ketujuh untuk proyek LRT Jabodebek Tahap I dan pembayaran kedua untuk proyek Jalan Tol Banda Aceh-Sigli dengan nilai total Rp 1,6 triliun.
Secara rinci, pada 30 Desember 2020, ADHI telah menerima realisasi pembayaran ketujuh untuk pekerjaan proyek LRT Jabodebek Fase I senilai Rp 1,1 triliun (termasuk pajak) dari Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero).
"Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan dari bulan Januari 2020 sampai dengan Juni 2020. Secara keseluruhan ADHI telah menerima pembayaran atas pembangunan prasarana LRT Jabodebek senilai Rp 13,3 triliun (termasuk pajak)," tulis manajemen ADHI, dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (4/1/2021).
Selain itu, pada tanggal yang sama, 30 Desember 2020, ADHI juga menerima realisasi pembayaran kedua untuk pekerjaan proyek Jalan Tol Banda Aceh-Sigli senilai Rp 0,5 triliun atau Rp 500 miliar (termasuk pajak) dari PT Hutama Karya (Persero).
Secara keseluruhan ADHI telah menerima pembayaran atas pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli senilai Rp 2,0 triliun (termasuk pajak).
Tahun ini, ADHI optimistis perolehan kontrak baru akan tumbuh di kisaran 15-20%. Hal ini, didorong dengan masih besarnya alokasi anggaran pemerintah untuk pembiayaan infrastruktur di tahun depan mencapai Rp 414 triliun, anggaran untuk infrastruktur tersebut naik 47%.
Direktur Utama Adhi Karya, Enthus Asnawi mengatakan, ekonomi tahun depan diperkirakan akan pulih seiring dengan adanya kejelasakan mengenai vaksinasi untuk mengendalikan pandemi Covid019.
"Prediksi kami tahun depan itu, program PEN [Pemulihan Ekonomi Nasional] dari pemerintah jalan terus, budjet infra juga besar. Saya kira, kita optimis bisa tumbuh," kata Enthus, dalam paparan publik secara daring, Selasa (15/12/2020).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article LRT Rampung, Adhi Bocorkan Mega Proyek Berikutnya
